Suplai Air Baku dari Mahakam ke Balikpapan Sangat Memungkinkan

Anggota DPRD Kaltim dapil Kota Balikpapan H Baba (Niaga.Asia/Lydia Apriliani)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) daerah pemilihan (dapil) Kota Balikpapan, H. Baba, menyatakan bahwa proyek penyediaan air baku dari Sungai Mahakam ke Balikpapan lewat jalan tol sangat memungkinkan secara teknis.

Ia menilai, jarak sekitar 83 kilometer dari wilayah Loa Janan ke Kota Minyak, julukan ‘Balikpapan’, bukanlah kendala besar apabila ditangani dengan serius dan mendapatkan dukungan pendanaan yang memadai.

“Memungkinkan sekali kan 83 kilometer itu jaraknya. Kalau kita lihat bahan baku kita di Mahakam ini, khususnya daerah Loa Janan itu sudah tergolong tidak terkontaminasi dengan pasang surut air laut,” ujarnya, Kamis (19/6).

Menurut Baba, selama ini Kota Balikpapan masih bergantung sepenuhnya pada sumber air berbasis tadah hujan. Ketergantungan ini dinilai tidak bisa menjadi solusi untuk jangka panjang, terutama dengan meningkatnya kebutuhan air bersih seiring pertumbuhan penduduk dan kegiatan industri di kota tersebut.

“Balikpapan masih kesulitan air bersih, hanya mengandalkan tadah hujan saja selama ini. Tentu ini tidak menjadi solusi jangka panjang,” jelasnya.

Dijelaskannya, bahwa Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sudah pernah menyusun kajian awal terkait pemanfaatan air baku dari Sungai Mahakam. Kajian itu mencakup kemungkinan penyaluran air melalui jaringan pipa yang mengikuti jalur Tol Balikpapan–Samarinda.

Namun hingga kini lanjut politikus senior PDI Perjuangan itu, kajian ini belum dituntaskan dan belum masuk tahap pelaksanaan.

“Mudah-mudahan ke depannya itu bisa cepat selesai dan tercapai, sehingga bisa dicover dengan pendanaan kita sendiri,” harapnya.

Wilayah Loa Janan dinilai sebagai lokasi pengambilan air yang ideal karena kualitas air di kawasan tersebut masih baik dan belum terkontaminasi oleh pasang surut air laut. Hal ini menjadikan daerah Loa Janan sebagai titik strategis untuk mendukung proyek pengaliran air ke Balikpapan.

Selain opsi dari Sungai Mahakam, Baba juga menyebutkan adanya alternatif melalui wilayah Sepaku. Namun, hingga saat ini belum ada perkembangan yang berarti dari rencana tersebut. Dan menurut Ketua Komisi IV DPRD Kaltim ini, belum terlihat langkah konkret dari pemerintah terkait opsi itu.

“Untuk yang Sepaku sampai sekarang belum gimana-gimana, mudah-mudahan ke depan lah,” paparnya.

Proyek penyediaan air baku lintas wilayah ini diharapkan bisa segera dimasukkan ke dalam prioritas pembangunan daerah, baik oleh pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat. Ia juga menekankan pentingnya inisiatif pembiayaan dari daerah agar proyek ini tidak terus tertunda.

Penyediaan air baku dari luar wilayah seperti Sungai Mahakam dinilai sangat krusial bagi ketahanan air bersih Kota Balikpapan ke depan. Mengingat Balikpapan juga akan menjadi kota penyangga utama Ibu Kota Nusantara (IKN), kebutuhan air bersih akan terus meningkat dan harus diantisipasi sejak sekarang.

Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | ADV DPRD Kaltim

Tag: