Kasus DBD di Kaltim Tembus 2.210, Damayanti Sebut Ini bukan Tanggung Jawab Pemerintah Saja

Ilustrasi

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kalimantan Timur kembali menyita perhatian. Periode Januari – Juni 2025, tercatat ada 2.210 kasus, naik lebih dari seribu dibandingkan semester sebelumnya. Dari jumlah itu, lima pasien dilaporkan meninggal dunia. Kota Balikpapan menyumbang kasus terbanyak, 602 orang terinfeksi.

“Ini penyakit musiman yang selalu datang tiap tahun. Seharusnya sudah jadi catatan bersama,” kata Damayanti, anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur saat di hubungi, Jumat(20/6/2025).

Damayanti menilai pemerintah daerah, khususnya dinas kesehatan, Bergerak cepat dalam menanggulangi wabah tahunan ini.

Ia menyebut perubahan musim dari penghujan ke kemarau sudah seharusnya menjadi peringatan dini.

“Kalau sudah mulai musim pancaroba, seharusnya sudah ada langkah-langkah pencegahan. Dinas kesehatan mesti lebih sigap,” ujarnya.

Namun, politisi perempuan dari fraksi PKB ini menggarisbawahi bahwa penanggulangan DBD bukan semata-mata tugas pemerintah. Ia menekankan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat.

“Menjaga kebersihan lingkungan itu tanggung jawab kita semua. Bukan hanya pemprov atau pemkot. Ini soal kebersamaan,” katanya.

Meski kasus DBD bukan hal baru, Damayanti mengakui masih banyak kendala teknis di lapangan, termasuk keterbatasan sumber daya dan lambatnya pelaporan kasus dari fasilitas kesehatan tingkat pertama.

Damayanti meminta pemerintah tidak hanya reaktif ketika angka melonjak.

“Kita perlu sistem pencegahan yang jalan terus, bukan hanya saat kasus meledak,” Pungkasnya.

Penulis : Nai | Editor : Intoniswan | ADV DPRD Kaltim

Tag: