Produksi Padi di Kaltim Periode Januari – April 2025 Diprakirakan 110.480 Ton GKG

Foto BPS Kaltim.

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pada Januari 2025, produksi padi diperkirakan sebesar 0,84 ribu ton GKG, dan potensi produksi padi sepanjang Februari hingga April 2025 mencapai 109,64 ribu ton GKG. Dengan demikian, total potensi produksi padi pada Subround Januari−April 2025 diperkirakan mencapai 110,48 ribu ton GKG, atau mengalami kenaikan sekitar 21,02 ribu ton GKG (23,49 persen) dibandingkan 2024 yang sebesar 89,46 ribu ton GKG.

Demikian dilaporkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Dr. Yusniar Juliana, SST, MIDEC. dalam Ringkasan Eksekutif Luas Panen dan Produksi Padi di Provinsi Kalimantan Timur yang dipublisikan awal bulan 5 Juni 2025.

baca juga:

Luas Panen Padi di Kaltim Tahun 2024 Naik 10.44 Persen Dibandingkan Tahun 2023

Menurut Yusniar, berdasarkan potensi produksi padi pada awal tahun 2025, beberapa kabupaten/kota dengan potensi produksi padi (GKG) tertinggi pada Januari hingga April 2025 adalah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser.

“Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan potensi produksi padi terendah pada periode yang sama yaitu Kota Bontang, Kota Balikpapan, dan Kabupaten Mahakam Ulu,” paparnya.

Potensi penurunan produksi padi yang cukup besar pada Subround Januari–April 2025 dibandingkan Subround yang sama pada 2024 terjadi di Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Berau, dan Kota Samarinda.

“Sementara itu, potensi kenaikan produksi padi pada Subround Januari–April 2025 yang cukup besar terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Paser, dan Kabupaten Kutai Barat,”: Yunsiar menambahkan.

Sumber BPS Kaltim

Sedangkan produksi padi pada 2024 yaitu sebanyak 249,64 ribu ton GKG, mengalami kenaikan sebanyak 22,67 ribu ton atau 9,99 persen dibandingkan produksi padi di 2023 yang sebanyak 226,97 ribu ton GKG.

“Sedangkan produksi beras pada 2024 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 145,21 ribu ton, mengalami kenaikan sebanyak 13,19 ribu ton atau 9,99 persen dibandingkan produksi beras di 2023 yang sebanyak 132,02 ribu ton,” kata Yusniar.

Produksi padi tertinggi pada 2024 terjadi pada Bulan September, yaitu sebesar 81,20 ribu ton GKG sementara produksi terendah terjadi pada Bulan Juli, yaitu sekitar 1,63 ribu ton GKG.

Jika dilihat menurut Subround, terjadi penurunan produksi padi pada Subround Januari−April 2024 dan Mei–Agustus 2024, yaitu masing- masing sebesar 17,72 ribu ton GKG (16,53 persen) dan 8,48 ribu ton GKG (18,85 persen) dibandingkan periode yang sama pada 2023.

Sumber: BPS Kaltim

Penurunan produksi padi tersebut disebabkan karena adanya penurunan luas panen padi pada Subround Januari−April 2024 dan Mei–Agustus 2024, masing-masing sebesar 3,55 ribu hektare (12,78 persen) dan 1,90 ribu hektare (16,17 persen) dibandingkan periode yang sama pada 2023.

“Selain penurunan luas panen, penurunan produktivitas pada periode yang sama juga menyebabkan penurunan produksi padi,” katanya.

Menurut Yusniar lagi, di sisi lain, peningkatan produksi padi terjadi pada Subround September–Desember 2024, yaitu sekitar 48,87 ribu ton GKG (65,34 persen) dibandingkan periode yang sama pada 2023 (Tabel 3.1).

Penurunan produksi padi pada 2024 terjadi di beberapa wilayah seperti Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Berau. Di sisi lain, terdapat beberapa kabupaten/kota yang mengalami kenaikan produksi padi, misalnya Kabupaten Paser, Kota Samarinda, dan Kabupaten Kutai Timur.

“Tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi (GKG) tertinggi pada 2024 adalah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Paser, dan Kabupaten Penajam Paser Utara. Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan produksi padi terendah yaitu Kota Bontang, Kota Balikpapan, dan Kabupaten Mahakam Ulu,” ungkapnya.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | Adv Diskominfo Kaltim

Tag: