
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Transaksi Uang Elektronik (UE) dan QRIS di Kalimantan Timur (Kaltim) sama-sama mengalami pertumbuhan positif baik dari sisi nominal maupun volume. Pada triwulan I tahun 2025, nominal transaksi UE tumbuh 33,87% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan triwulan IV 2024 yang tumbuh 38,59% (yoy).
Sementara jumlah pengguna baru dan merchant QRIS terus mengalami peningkatan. Pada triwulan I tahun 2025, jumlah pengguna QRIS tumbuh 8,21% (yoy), melambat dibandingkan dengan triwulan IV 2024 yang tumbuh 23,69% (yoy).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Budi Widihartanto dalam laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Timur yang dipublikasikan, 12 Juni 2025.
Uang elektronik, atau e-money, adalah alat pembayaran digital di mana nilai uang disimpan dalam media elektronik seperti kartu atau server, dan digunakan untuk transaksi pembayaran. Uang elektronik memungkinkan pengguna melakukan transaksi tanpa uang tunai, baik secara online maupun offline.
RIS, atau Quick Response Code Indonesian Standard, adalah standar kode QR nasional untuk memfasilitasi pembayaran digital di Indonesia. QRIS dikembangkan oleh Bank Indonesia (BI) dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI). Tujuannya adalah untuk menyederhanakan transaksi pembayaran dengan satu kode QR yang dapat digunakan di berbagai aplikasi pembayaran.
Menurut Budi, nominal transaksi UE triwulan I tahun 2025 tercatat Rp1,98 triliun, atau lebih rendah dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2024 yang tercatat Rp2,02 triliun. Meski demikian, volume transaksi UE mengalami pertumbuhan sebesar 54,3% (yoy), atau lebih rendah dibandingkan dengan triwulan IV 2024 yang tumbuh 54,8% (yoy).
”Volume transaksi UE triwulan I tahun 2025 tercatat 19,50 juta transaksi, atau lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2024 yang tercatat 19,18 juta transaksi. Pertumbuhan transaksi UE baik dari sisi nominal maupun volume transaksi, didukung dengan terus tumbuhnya jumlah akun UE,” katanya.
Selain nominal dan volume, jumlah akun uang elektronik juga melanjutkan tren pertumbuhan yang positif pada periode laporan. Pertumbuhan jumlah akun UE triwulan I tahun 2025 tercatat 29% (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan IV 2024 yang tumbuh 28,2% (yoy).
“Jumlah akun UE triwulan I tahun 2025 tercatat 5,28 juta akun, atau lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2024 yang tercatat 4,99 juta akun. Pertumbuhan transaksi dan jumlah akun UE sejalan dengan terus tumbuhnya pembayaran menggunakan kanal nontunai ritel untuk transaksi di pusat perbelanjaan, transportasi, dan jalan tol di wilayah Kaltim,” kata Budi lagi.
Perkembangan Transaksi QRIS
Terkait jumlah pengguna baru dan merchant QRIS, menurut Budi, terus mengalami peningkatan. Pada triwulan I tahun 2025, jumlah pengguna QRIS tumbuh 8,21% (yoy), melambat dibandingkan dengan triwulan IV 2024 yang tumbuh 23,69% (yoy).
“Jumlah pengguna QRIS triwulan I tahun 2025 tercatat 805.618 pengguna, atau lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2024 yang tercatat 794.555 pengguna. Pada triwulan yang sama, jumlah merchant QRIS juga mengalami pertumbuhan sebesar 33% (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan IV 2024 yang mengalami pertumbuhan 25% (yoy),” paparnya.
Budi mengatakan, jumlah merchant triwulan I tahun 2025 tercatat 668.338 merchant, atau lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2024 yang tercatat 595.668 merchant. Pertumbuhan jumlah pengguna dan merchant QRIS yang tinggi tersebut sejalan dengan berbagai kegiatan sosialisasi, edukasi, dan publikasi yang gencar dilakukan untuk meningkatkan awareness dan minat masyarakat dalam menggunakan kanal QRIS.
Transaksi QRIS baik dari sisi nominal maupun volume terus mengalami pertumbuhan positif. Pada triwulan I tahun 2025, nominal transaksi QRIS tumbuh 136% (yoy), melambat dibandingkan dengan triwulan IV 2024 yang mengalami pertumbuhan 182% (yoy).
”Nominal transaksi QRIS triwulan I tahun 2024 tercatat Rp3,95 triliun, atau lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2024 yang tercatat Rp3,42 triliun,” ungkapnya.
Volume transaksi QRIS juga mengalami pertumbuhan sebesar 181% (yoy), atau lebih rendah dibandingkan dengan triwulan IV 2024 yang mengalami pertumbuhan 237% (yoy). Volume transaksi QRIS triwulan I tahun 2025 tercatat 29,9 juta transaksi, atau lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2024 yang tercatat 24,9 juta transaksi.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | Adv Diskominfo Kaltim
Tag: Transaksi Non Tunai