
MAKKAH.NIAGA.ASIA – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, yang saat ini tengah berada di Arab Saudi dalam rangka kunjungan kenegaraan dan menjalankan ibadah umrah, menerima laporan dari Tanah Air mengenai insiden tenggelamnya kapal penumpang KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali pada Rabu malam, 2 Juli 2025. Kapal tersebut diketahui berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, sebelum mengalami kecelakaan akibat cuaca buruk.
“Bapak Presiden mendapat laporan dan informasi dari Tanah Air bahwa telah terjadi kecelakaan tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali karena cuaca buruk, Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Ketapang pada Rabu malam,” ujar Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dalam keterangannya dari Makkah, pada Kamis dini hari (03/07/2025).
Seskab Teddy menjelaskan meskipun sedang menjalankan ibadah di Tanah Suci, Presiden tetap sigap merespons perkembangan situasi di dalam negeri. Beliau langsung memberikan instruksi kepada seluruh jajaran terkait untuk mengutamakan penyelamatan para korban.
“Dari Tanah Suci, Beliau langsung memerintahkan kepada jajaran Basarnas dan badan terkait untuk segera melakukan tanggap darurat penyelamatan para penumpang dan kru secepat mungkin,” imbuh Seskab Teddy.
Polisi mengungkap jumlah korban meninggal dunia dari kecelakaan kapal KMP Tunu Pratama Jaya. Hingga saat ini, tercatat jumlah korban menjadi lima orang.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol. Ariasandy, mengungkap bahwa korban selamat tercatat 29 orang. Ia menjelaskan, korban selamat terdiri atas 4 orang anak buah kapal (ABK) dan 25 orang pengguna jasa.
“Data terakhir yang terverifikasi, korban sebanyak 34 orang terdiri dari korban selamat 29 orang dan korban meninggal 5 orang,” ungkapnya, Kamis (3/7/25).
Dijelaskannya, hingga pukul 16.23 WITA, jumlah korban yang belum ditemukan sebanyak 32 orang.
“Terdiri dari 23 pengguna jasa dan 8 orang ABK,” ujarnya.
Sumber: BPMI Setpres | Editor: Intoniswan
Tag: Laka Laut