
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda pada Minggu (6/7) sejak pukul 14.00 hingga 17.00 WITA rupanya tak menyurutkan semangat panitia dalam mempersiapkan pembukaan Pameran Festival UMKM 2025 yang akan terselenggara di Convention Hall Kompleks Gelora Kadrie Oening, Senin (7/7).
Persiapan berlangsung semarak, baik di dalam maupun di luar gedung. Sejak pagi, panitia sibuk menata tenda-tenda pameran yang berjajar rapi di halaman depan area acara, tempat berbagai produk unggulan UMKM Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) akan dipamerkan.
Sementara di dalam Convention Hall, booth-booth pameran terus disusun sesuai dengan zonasi dan tata letak yang telah ditetapkan, menjelang pembukaan resmi oleh Ketua Umum TP PKK Pusat, Ny. Tri Tito Karnavian, bersama Ibu Gubernur Kaltim, Ny. Sarifah Suraidah Harum.
Hari pertama Festival UMKM 2025 ini akan diramaikan dengan berbagai agenda menarik, mulai dari Opening Ceremony pukul 10.00 WITA, Demo Masak Makan Bergizi pada pukul 11.00, Lomba Mars PKK pada pukul 14.00, hingga PKK Got Talent dan Pentas Budaya yang akan berlangsung hingga malam.
Kepala Disperindagkop-UKM Provinsi Kaltim, Heni Purwaningsih, menyampaikan bahwa pameran Festival UMKM 2025 adalah momen penting untuk menampilkan beragam produk unggulan daerah, mulai dari kriya, fesyen, hingga kuliner.
“Kita ini sebetulnya punya banyak sekali jenis ragam produk unggulan. Baik itu kriya maupun kuliner,” ujarnya.

Menurutnya, sudah banyak produk kriya di Kaltim yang telah berkembang dalam hal desain dan bentuk, terutama anyaman rotan, yang memiliki keunikan tersendiri dan tidak ditemukan di daerah lain.
“Kalau kita bisa lihat, seperti anyaman rotan kita ini kan sudah dikembangkan oleh para perajin kita. Desain-desain itu tidak ada di tempat lain. Itu juga menjadi salah satu daya tarik yang diminati peserta dan pengunjung,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Heni menyebutkan bahwa inovasi menjadi kunci utama bagi para perajin untuk bisa menyesuaikan produknya dengan selera pasar.
Selain anyaman rotan, Kaltim juga memiliki ulap doyo yang telah dikembangkan menjadi berbagai produk, sulam tumpar, manik-manik, badong tencep, sarut, kriung, dan lain sebagainya.
“Itu sudah sangat beragam dan bisa dinikmati atau dipergunakan oleh masyarakat secara keseluruhan,” terangnya.
Tak hanya kerajinan tangan, sektor kuliner diyakini Heni juga akan menjadi daya tarik tersendiri dalam Festival ini.
“Produk kuliner kita juga sangat beragam dan cita rasanya saya kira juga tidak kalah dengan daerah lain. Dan itu merupakan keunggulan kita. Tinggal bagaimana selera dari masing-masing pembeli atau pasar. Ini menjadi bahan evaluasi untuk UKM agar terus berinovasi,” pungkas Heni.
Festival UMKM 2025 menjadi bagian integral dari rangkaian peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53, dengan harapan mendorong kemajuan ekonomi keluarga dan daerah melalui pemberdayaan pelaku UMKM yang berkelanjutan dan inovatif.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim
Tag: PKK KaltimUMKM