
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Komite SMAN 10 Samarinda, orang tua murid, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) serta Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) menyatakan komitmen bersama untuk memastikan agar seluruh fasilitas di Kampus A HAM Riffadin siap digunakan sebelum tanggal 26 Juli 2025.
Kesepakatan itu terbangun dalam kunjungan kerja Komisi IV DPRD Kaltim ke SMAN 10 Samarinda pada Senin (14/7). Kunjungan ini dipimpin Ketua Komisi IV H Baba, bersama wakil ketua Andi Satya Adi Saputra, sekretaris HM Darlis Pattalongi, dan anggota lain seperti Fuad Fakhruddin.
Hadir pula Kabid Pembinaan SMA Disdikbud Kaltim Muhammad Jasniansyah, Plh Kepala SMAN 10 Samarinda Fannana Firdausi, dan anggota komite sekolah, serta sejumlah orang tua siswa baru.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Komisi IV H. Baba menegaskan bahwa seluruh fasilitas, baik asrama maupun penunjangnya, harus tuntas sebelum siswa menempati kampus secara permanen pada 26 Juli.
“Yang jelas aktif di sini (asrama) tanggal 26. Berarti sebelum tanggal 26 semua fasilitas harus ready. Listrik, air, WC. Nah itu. Satu,” ujarnya tegas.
Menanggapi hal itu, Kabid Pembinaan SMA Disdikbud Kaltim Muhammad Jasniansyah pun menyatakan komitmen pihaknya, “Harus ready. Kita upayakan, Pak.”
Plh Kepala SMAN 10 Samarinda, Fannana Firdausi, menyampaikan bahwa untuk ruang kelas, siswa-siswi dijadwalkan mulai masuk pada 21 Juli. Namun untuk fasilitas asrama memang sedang dikebut penyelesaiannya.
“Yang asrama diupayakan, Pak. Kalau untuk ruang kelas, siswa-siswi bisa masuk tanggal 21 Juli,” jelasnya.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra, menekankan bahwa semua fasilitas asrama harus benar-benar layak dan dalam kondisi terbaik sebelum ditempati.
“Sebelum siswa-siswi ini pindah, tadi sudah disampaikan oleh Pak Darlis bahwa listrik, plumbing, mechanical and electrical, semua kasur diganti yang baru, semua bantal, sprei juga harus baru. Pokoknya bed semuanya baru. WC harus bersih. Jangan sampai siswa masuk dulu kalau belum siap,” tegasnya.
Politikus muda Partai Golkar itu juga memuji kesiapan ruang kelas di SMAN 10 Samarinda Kampus A yang dinilai sudah sangat baik, termasuk keberadaan perangkat smartboard yang telah dipindahkan ke ruang-ruang belajar.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim HM Darlis Pattalongi menambahkan, “Paling tidak untuk asrama ini, tanggal 25 sudah harus selesai.”
Kesempatan ini juga dimanfaatkan orang tua murid untuk menyampaikan aspirasinya, termasuk soal ruang guru. Salah seorang orang tua turut mengingatkan bahwa guru merupakan elemen penting dalam menunjang prestasi siswa.
“Ruang guru bagaimana, Pak? Karena guru ini kan memang menunjang untuk kepandaian murid. Jadi saya minta tolong, Pak, untuk ruang guru, karena yang dieksekusi itu ada yang belum dijalankan.”
Ketua Komisi IV H Baba pun menjawab bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan proses seleksi dan penempatan guru terbaik.
“Sekolah dan pemerintah pasti memikirkan hal itu. Sekarang lagi perekrutan guru dari berbagai sekolah di Provinsi Kaltim. Mudah-mudahan guru yang dibawa ke sini adalah guru terbaik untuk anak-anak kita,” tuturnya.
Anggota Komite SMAN 10 Samarinda, Dwiyanto Purnomosidhi, menegaskan pentingnya dukungan semua pihak agar proses pendidikan di SMAN 10 berjalan lancar dan jauh dari konflik seperti sebelumnya.
“Karena kita mau mendidik siswa kita untuk jadi lebih baik. Jangan sampai berkonflik lagi,” pungkasnya.
Dengan semangat yang sama, semua pihak yang hadir sepakat untuk terus berkoordinasi, menyamakan langkah, dan mempercepat seluruh persiapan agar siswa kelas X SMAN 10 Samarinda dapat belajar dan tinggal di lingkungan yang aman, nyaman, dan layak.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim
Tag: SMAN 10 Samarinda