Serda Mar Rendi, Putra Asal Nunukan di Barisan Pasukan TNI Perayaan Bastille Day Paris 2025

Serda Rendi putra asal Nunukan yang bergabung di Korps Marinir TNI AL dan menjadi salah satu prajurit TNI di perayaan Bastille Day Paris, Prancis (Foto : Burhanuddin/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi salah satu pasukan yang turut memeriahkan Bastille Day Paris, Prancis, Minggu 14 Juli 2025. Gerak langkah TNI berpakaian loreng memegang senjata diiringi gema lagu “Maju Tak Gentar”.

Rasa bangga hadirnya pasukan TNI di Bastille Day Paris 2025 dirasakan pula oleh Baharuddin, warga Nunukan, Kalimantan Utara, ini meneteskan air mata saat melihat rekaman video barisan TNI.

“Anak saya Serda Mar Rendi ada di kumpulan barisan dipasukan TNI itu, Kami sangat bangsa putra Nunukan bisa mewakili kontingen Indonesia,” kata Baharuddin menceritakan pada wartawan, Rabu (16/07/2025).

Rendi yang kini berusia 20 tahun sempat gagal ketika mengikuti tes Kepolisian, namun tekatnya menjadi abdi negara tidak melunturkan semangat untuk terus berusaha hingga lolos sebagai prajurit Korps Marinir TNI AL tahun 2025.

Baharuddin mengaku sangat bangga terhadap putra satu-satunya yang berhasil menjadi TNI. Pasalnya dalam sejarah hanya Rendi yang berkarier di militer, sedangkan orang tua dan saudaranya lainnya menggeluti bidang wirausaha kecil.

“Kami ini keluarga sederhana dengan penghasilan kerja pas-pasan, Rendi sudah mengangkat derajat keluar dengan masuk TNI,” ucapnya.

Serda Marinir, Rendi putra asal Nunukan di Paris, Prancis (Foto : Burhanuddin/Niaga.Asia)

Sebagai orang tua, Baharuddin sempat was – was dan ada rasa ketakutan ketika putranya dalam masa pendidikan Marinir. Apalagi ketika mendengar bahwa Rendi dikirim untuk penugasan perdana di Papua.

Rasa bangsa dan sedih menyelimuti keluarga Baharuddin karena anaknya ditugaskan di wilayah konflik, namun sebagai orang tua tetap memberikan dukungan moril dan semangat bagi anaknya tetap harus menjalankan tugas negara.

“Baru satu bulan tugas di Papua, Rendi menghubungi kami bahwa dia terpilih menjadi salah satu prajurit Marinir TNI AL yang diberangkatkan ke Paris untuk latihan gabungan dan ikut Bastille Day 2025,” sebut Burhanuddin.

Kabar bahagia ini membuat keluarga Baharuddin tidak henti-hentinya mengucapkan terima kasih kepada sang maha pencipta, anegarah besar diperoleh Rendi tentunya tidak lepas dari doa orang tuanya dan kedisiplinan Rendi sendiri dalam bertugas.

Sejak menjalani pendidikan TNI dan bertugas di Korps Marinir, Rendi selalu menjaga silaturahmi dengan ibu dan bapaknya lewat sambungan video call, keluarga sederhana ini menyadari bahwa semua bahagian ini kehendak allah.

“Rendi sering  video call kami, begitu pula ketika dia akan diberangkatkan ke Prancis. Kami sebagai orang tua hanya bisa mendukung dari jauh dan berdoa,” tuturnya.

Sebagai anak yang lahir dari keluarga sederhana, Rendi menyadari bahwa orang tuanya telah berjibaku dengan susah payah mencari uang untuk bisa bersekolah hingga lulus SMA dan mencapai karir di TNI.

Serda Marinir Rendi bersama rekannya di perayaan Bastille Day Paris, Prancis (Foto : Burhanuddin/Niaga.Asia)

Disela – sela usai menjalankan bertugas, Rendi selalu menyempatkan diri menghubungi kedua orang tuanya, bertanya kabar dan menceritakan penugasan adalah pokok pembahasan yang selalu membuat keluarga ini bahagia.

“Rendi mendapat kabar ke Prancis dari Komandannya setelah sholat Isya, kemudian Rendi menghubungi kami mengabarkan lagi mau berangkat sana,” ungkapnya.

Tidak hanya saat bertugas di Papua, Rendi beberapa menghubungi kedua orangnya saat berada di Prancis, bisanya Rendi video call setelah usai tugas pukul 17:00 waktu Prancis atau pukul 23:00 Wita.

“Rendi menceritakan sangat bangga berada di sana, Rendi menangis, kami juga ikut menangis bahagia anak kami di barisan Marinir,” terangnya.

Untuk diketahui, kemeriahan Bastille Day Paris 2025 menjadi perhatian publik Indonesia, karena turut dihadiri Presiden Prabowo Subianto, hadir sebagai tamu kehormatan atas undangan Presiden Emmanuel Macron.

Namun dibalik kemegahan upacara tersebut, Bastille Day memiliki akar sejarah yang dalam dan penuh gejolak. Hari ini memperingati penyerbuan penjara Bastille pada 14 Juli 1789, yang menjadi titik awal Revolusi Prancis dan simbol perlawanan terhadap monarki absolut.

Revolusi Prancis adalah gerakan besar yang meletus pada akhir abad ke-18, bertujuan menggulingkan monarki absolut dan membangun tatanan sosial-politik yang lebih adil.

Revolusi ini melahirkan ide-ide modern tentang demokrasi, hak asasi manusia, dan kedaulatan rakyat yang kemudian menyebar ke seluruh dunia.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan

Tag: