Kapolres Nunukan Ajak Mahasiswa Kawal Kasus Oknum Polisi Terlibat Narkoba

Aliansi Mahasiswa  Bersatu Nunukan menggelar demonstrasi meminta Kapolres Nunukan bertanggung jawab atas penangkapan oknum personel Polres Nunukan yang terlibat peredaran narkoba, Kamis (17/7/2025 (Foto: Budi Anshori/NiagaAsia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Kapolres Nunukan, AKBP Bonifasius Rumbewas, mengajak mahasiswa dan masyarakat Nunukan untuk sama sama mengawal kasus keterlibatan 4 okunum Polres Nunukan dalam perdagangan narkoba, hingga hasil akhirnya nanti atau sampai ada putusan pengadilan.

“Penangkapana 4 oknum personel Polres Nunukan akan menjadi bahan evaluasi dan berbelah dalam pembinaan personel maupun administrasi termasuk operasional,” sebut Kapolres, hari ini, Kamis (17/7/2025) ketika menemui Aliansi Mahasiswa Bersatu Nunukan, Kalimantan Utara, yang menggelar demonstrasi damai di depan Mako Polres Nunukan dan meminta penjelasan terkait penangkapan 4 oknum personel Polres Nunukan dalam peredaran narkotika jenis sabu.

Menurut Kapolres Nunukan, Polri berprinsip berantas narkoba tanpa melihat siapa pelaku dan jumlah barang buktinya. Panjangnya wilayah perbatasan dengan Malaysia, baik darat maupun laut,  menjadi peluang bagi pengedar narkoba. Namun begitu, Polres Nunukan berjanji akan tetap melaksanakan tugas pengawasan dan pengamanan.

“Saya punya tanggung jawab  dan kewenangan perang melawan narkoba,” terangnya.

Boni menyampaikan terima kasihkepada mahasiswa dan demonstrasi mahasiswa  positif, wujud dari kesayangan mahasiswa kepada Polres Nunukan. Mahasuswa tentu ingin kejadian sebelumnya tidak terulang kembali.

“Kami berjanji akan selalu memantau dan memutuskan perkara berjalan sesuai hukum. Terima kasih mahasiswa, kalian adalah generasi bangsa intelektual,” terangnya.

Sementara orator aksi demonstrasi, Andi Baso mengatakan kehadiran mahasiswa di Mako Polres Nunukan sebagai bentuk kepedulian  dan kontrol sosial terhadap penanganan kasus narkotika di Nunukan.

“Inilah bentuk sosial kontrol hasiswa menyampaikan apa yang menjadi kebenaran dan menjadi sebuah kesalahan di Nunukan,” katanya.

Demonstrasi hari ini adalah bentuk kecintaan mahasiswa dan masyarakat terhadap institusi Polri, namun mahasiswa akan membenci terhadap orang-orang yang diberikan amanat tapi merusak kepercayaan publik

Meskipun Polres Nunukan acuh tak acuh terhadap aksi demonstrasi hari ini, tapi inilah bentuk konsisten mahasiswa menyampaikan kebenaran. Jika personel Polres Nunukan merasa tidak bersalah, maka tidak perlu tersinggung walaupun bagian dari Polri.

“Kami hadir disini untuk mendengarkan langsung dari Kapolres Nunukan terhadap penanganan perkara. Ini juga menjadi kritikan pedas kepada Polri untuk membersihkan oknum-oknum penghianat itu,” bebernya.

Penangkapan Kasat Resnarkoba Iptu SDH bersama 3 oknum personel Polres Nunukan dalam dugaan peredaran narkoba di wilayah perbatasan Indonesia merupakan kegagalan struktural sistematis di tubuh Polres Nunukan.

“Apakah ini kesalahan individu, karena tentu ada pemimpin di institusi tubuh Polri khususnya di Polres Nunukan, kami minta penjelasan hal ini,” bebernya.

Selain berorasi, mahasiswa dihadapan Kapolres Nunukan membacakan 5 poin tuntutan:

1.Evaluasi kinerja Kapolres Nunukan bila terbukti lalai dalam pengawasan.

2.Mendesak Propam dan Divisi Hukum Polri dalam mengawal kasus ini, secara transparan dan tidak membiarkan adanya intervensi atau upaya perlindungan terhadap oknum tersebut.

3.Mendesak Mabes Polri turunkan tim khusus, untuk mengusut dan mengevaluasi kemungkinan adanya jaringan lebih luas di internal Polres Nunukan.

4.Meminta Pemerintah Daerah dan BNN untuk memperkuat sistem pencegahan narkoba secara kolaboratif dan melibatkan elemen pemuda secara organisasi kemasyarakatan.

5.Mendesak Mabes Polri Untuk segera press release terkait kasus penangkapan oknum polisi di Kabupaten Nunukan.

Penulis | Budi Anshori | Editor : Intoniswan

Tag: