
BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) mulai menunjukkan arah strategis dalam pengembangan kota cerdas (smart city) dan tata kelola pemerintahan berbasis kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
Hal tersebut mengemuka dalam audiensi Tim Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas serta Sekolah Pascasarjana Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, pada Kamis (17/7/2025), di Harum Resort Balikpapan.
Hadir dalam pertemuan tersebut sejumlah akademisi dari ITB, antara lain Prof Suhono Supangkat (Guru Besar Sekolah Teknik Elektro dan Informatika), Dr Arti Achmad Firman, Dr Devi Anggara, dan pendamping dosen Dr Siswanda serta Amirah Kaca. Dari Sekolah Pascasarjana ITB hadir Prof Wahyu (Dekan), Dr Harry, dan Dr Wahyu Hidayat.
Sementara dari jajaran Pemprov Kaltim, turut mendampingi Gubernur yaitu Sekretaris Daerah Sri Wahyuni dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Fitriansyah.
Dalam pertemuan itu, dibahas fokus utama kerja sama yang dijajaki Pemprov Kaltim dan ITB, yaitu bidang pemerintahan dan pengembangan smart city. Tim ITB terdiri dari sejumlah dekan dan guru besar yang memiliki spesialisasi di bidang teknologi dan tata kota.

Gubernur Rudy menjelaskan bahwa kerja sama ini diarahkan untuk mendorong pembangunan daerah berbasis digital dan inovasi teknologi.
Ia menyebut, salah satu program utama yaitu integrasi sistem pemerintahan dengan teknologi kecerdasan buatan.
“Kerja sama yang akan dilakukan bagaimana melaksanakan pembangunan Kalimantan Timur dan tata kelola pemerintahan ini berbasis Artificial Intelligence (AI) di bidang pemerintahan dan Smart City,,” kata Rudy Mas’ud.
Menurut Gubernur, penggunaan AI diharapkan dapat meningkatkan efisiensi birokrasi, produktivitas, serta ketepatan pengambilan keputusan yang terukur dan transparan.
“Tidak kalah pentingnya adalah efisien, produktif, dan kebermanfaatannya akan segera semakin dirasakan oleh seluruh masyarakat Kalimantan Timur,” ucap Rudy.
Adapun langkah Pemprov Kaltim, dinilai sejalan dengan kebijakan nasional terkait transformasi digital, termasuk pengembangan Smart City yang telah diinisiasi di berbagai kota besar.
Disebutkan, Kalimantan Timur, yang saat ini juga menjadi wilayah penyangga utama Ibu Kota Negara (IKN), menghadapi tantangan besar dalam tata kelola wilayah, pemerataan pembangunan, serta pelayanan publik.
Penerapan teknologi AI dalam sistem pemerintahan dapat meliputi berbagai aspek, mulai dari sistem perizinan digital, analisis big data untuk pengambilan kebijakan, manajemen lalu lintas cerdas, hingga sistem pelayanan publik yang adaptif terhadap kebutuhan masyarakat.
“Dalam kerja sama ini, ITB menjadi mitra strategis karena memiliki kapasitas keilmuan dan pengalaman di bidang teknologi, perencanaan kota, dan pendidikan pascasarjana,” ujarnya.
Kolaborasi ini juga membuka kemungkinan riset-riset lanjutan, termasuk pelibatan perguruan tinggi lokal dan integrasi pendidikan vokasi untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) daerah yang adaptif terhadap teknologi.
“Jika kerja sama ini terimplementasi dengan baik, smart city berbasis AI tidak hanya akan meningkatkan kualitas pelayanan publik, tapi juga memperkuat transparansi dan akuntabilitas pemerintahan,” kata gubernur.
Kendati demikian, keberhasilan inisiatif tersebut akan sangat ditentukan oleh kesiapan infrastruktur digital, kapasitas SDM lokal, dan konsistensi dalam implementasi kebijakan di tingkat daerah.
Penulis: Putri | Editor: Intoniswan | Adv Diskominfo Kaltim
Tag: ITBPemprov Kaltim