
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam membangun budaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) setara terintegrasi serta berkelanjutan.
Hal ini ditegaskan dalam Seminar Bulan K3 Tahun 2025 yang digelar Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kaltim pada Kamis (24/7) di Ballroom Hotel Mercure jalan Mulawarman Samarinda.
Mengusung tema ‘Transformasi SDM dan Integrasi SMK3 Mewujudkan Kaltim Sukses Menuju Generasi Emas’, seminar ini menjadi bagian dari peringatan Bulan K3 Nasional yang diikuti lebih dari 400 orang peserta dari kalangan pemerintah, pelaku usaha, serikat pekerja, akademisi, hingga organisasi masyarakat.
Seminar ini dimoderatori oleh Retno Agustina Purnami, yakni Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya Disnakertrans Kaltim, yang sukses memandu sesi diskusi dan dialog interaktif.
Dihadiri beberapa pemateri dari kalangan ahli dan regulator, diantaranya; Sub Koordinator Bidang Penyusunan Standar Mutu Lembaga K3, Kemenaker RI Indra Setiawan; Guru Besar K3 dan Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Unmul Iwan Muhamad Ramdan; dan Praktisi K3 PT Kaltim Prima Coal Istiyan Wijayanto.
Mewakili Gubernur Rudy Mas’ud, Staf Ahli Gubernur Kaltim Bidang Sumber Daya Alam, Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat, Arief Murdiyatno, menyampaikan harapannya agar K3 tidak hanya menjadi tanggung jawab formal, tetapi tumbuh menjadi budaya kerja yang melekat di setiap lini usaha.
“Kami harap, semakin banyak yang menyadari pentingnya K3 dan berperan aktif di dalamnya. Ini akan mendekatkan langkah kita untuk mewujudkan lingkungan kerja yang aman, sehat dan tentunya produktif untuk semua,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa kegiatan ini bukan semata-mata ruang penyampaian informasi satu arah, melainkan wadah pembelajaran bersama dan penyusunan langkah nyata untuk integrasi SMK3 yang didukung transformasi SDM secara berkelanjutan.
“Semoga kegiatan ini berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat bagi masyarakat Kaltim, serta menjadi kontribusi nyata untuk mewujudkan Kaltim Sukses Menuju Generasi Emas,” harapnya.
Ketua panitia pelaksana Dedi Nugroho, yang juga merupakan Plt. Kabid Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan Disnakertrans Kaltim menjelaskan bahwa dasar pelaksanaan seminar ini merujuk pada UU Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
Aturan itu kata Dedi Nugroho, menegaskan betapa pentingnya perlindungan terhadap tenaga kerja dan sumber daya produksi. K3 bertujuan mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja.
“Tak hanya itu, aturan ini juga memberikan perlindungan terhadap para tenaga kerja dan sumber-sumber produksi, guna mendukung peningkatan produktivitas kerja dan keberlangsungan usaha secara berkelanjutan,” jelasnya.
Karenanya, seminar ini merupakan bagian dari rangkaian Bulan K3 Nasional, sekaligus juga menjadi sarana strategis untuk memperkuat koordinasi lintas sektor, mendorong inovasi keselamatan kerja, serta mempererat sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan pekerja.
Dedi merinci 3 tujuan utama penyelenggaraan seminar ini, diantaranya; satu, meningkatkan pemahaman dan kesadaran para pemangku kepentingan terhadap pentingnya penerapan norma dan budaya K3 di tempat kerja; kedua, mendorong terwujudnya transformasi SDM melalui integrasi SMK3; ketiga, mendukung visi ‘Kaltim Sukses Menuju Generasi Emas’ melalui pembangunan SDM yang unggul dan sejahtera.
“Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kehadiran serta dukungan seluruh pihak. Harapannya, dari forum ini akan lahir pemahaman dan komitmen bersama untuk memperkuat budaya K3 yang tangguh, kuat konsisten, dan berkelanjutan di Kaltim,” terangnya.
Dengan penyelenggaraan ini, Disnakertrans Kaltim berharap praktik-praktik K3 tidak hanya menjadi kewajiban administratif, namun benar-benar dihayati sebagai fondasi utama dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif menuju masa depan Kaltim yang gemilang.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim
Tag: Seminar Bulan K3 Tahun 2025