
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Badan Pusat Statistik Kalimantan Timur (BPS Kaltim) mencatat sejumlah fenomena soail ekonomi yang terjadi sepanjang Januari 2025 hingga akhir Maret 2025 yang turut berpengaruh terhadap angka kemiskinan di Kaltim.
Fenomena itu antara lain ekonomi Kaltim tumbuh positif sebesar 1,07 persen pada Triwulan I 2025 dibandingkan dengan Triwulan III-2024. Sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah sektor perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 7,49 persen, Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 6,18 persen, dan Penyedia Akomodasi dan Makan Minum 5,26 persen.
“Selain itu, Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) pada Triwulan I-2025 mencapai Rp21.019,98 milyar atau tumbuh sebesar 3,06 persen dibandingkan Triwulan III-2024 yang sebesar Rp20.396,75 miliar,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Dr. Yusniar Juliana, S.ST., MIDEC dalam konferensi pers, Jum’at (25/7/2025).
Fenomonena soail ekonomi lainnya pafa Maret 2025, lanjut Yusniar, Nilai Tukar Petani (NTP) Maret 2025 Kaltim sebesar 148,93. Nilai Tukar Petani (NTP) September 2024 sebesar 139,13 (Terjadi kenaikan 7,05 persen NTP Maret 2025 dibandingkan September 2024). NTP Perkebunan Rakyat (NTPPR) Maret 2025 sebesar 210,58 meningkat 19,21 poin dibandingkan dengan September 2024 yang sebesar 191,37.
“Harga TBS sawit untuk semua usia tanaman mengalami kenaikan sebesar 19,81 persen pada Maret 2025 dibandingkan September 2024 dari Rp2.710,23 per kg menjadi Rp3.247,00 per kg,” sambungnya.
Adanya panen raya padi di beberapa daerah, seperti di Balai Benih Desa Gunung Mulia Penajam Paser Utara, Bukuan Samarinda, Desa Tani Harapan dan Teluk Dalam Kutai Kartanegara, Benua Baru Ilir, Sangkulirang Kutai Timur, Sambaliung Berau, dan Kampung Kenyan Kutai Barat.
“Terjadi peningkatan harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani pada Februari 2025 yang ditetapkan menjadi Rp6.500 per kg. Sementara September 2024 sebesar Rp6.478 per kg.”
Menurut Yusniar, proporsi penduduk yang bekerja pada Sektor informal mengalami peningkatan selama Agustus 2024 – Februari 2025 yaitu dari 836.460 orang (42,32 persen) menjadi 943.098 orang (46,92%).
“Lapangan usaha yang terkait dengan sektor informal dan cukup banyak menyerap tenaga kerja adalah Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dan penyedia akomodasi dan makan minum. Masing-masing proporsi penduduk bekerjanya bertambah 9,47 persen dan 7,59 persen dari Agustus 2024 ke Februari 2025,” ungkapnya.
Rata-rata upah buruh dari Agustus 2024 ke Februari 2025 naik 0,88 persen dari Rp4.400.771,- pada Agustus 2024 menjadi Rp4.439.658 pada Februari 2025. Upah menurut lapangan usaha yang mengalami kenaikan paling tinggi adalah pertambangan dan penggalian, aktivitas keuangan dan asuransi, real estat.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | Adv Diskominfo Kaltim
Tag: Ekonomi Kaltim