Dana Hibah Tidak Kunjung Turun, Listrik dan Air Bersih Kantor KONI Nunukan Diputus

Ketua KONI Nunukan, Samran Nur Alim bersama pengurus memperlihatkan dokumentasi foto pertemuan dengan Disbudporapar dan Bupati Nunukan membahas anggaran KONI. (Foto: Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Nasib menyedihkan dialami Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Nunukan, karena dana hibah tidak kunjung turun dari Pemkab Nunukan, listrik dan air bersih PDAM di Sekretariat KONI Nunukan diputus PLN dan PDAM.

“Listrik bulan Januari – Maret dibayar pakai uang pribadi saya dan bendahara. sejak April – Juli 2025 listrik dan air bersih sudah di putus,” kata Ketua KONI Nunukan, Samran Nur Alim pada Niaga.Asia, Sabtu (26/07/2025).

“Pengurus sudah mengajukan Rancangan Anggaran Belanja (RAB) lewat Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Nunukan,” sambungnya.

Ketiadaan dana hibah, kata Samran, berdampak besar terhadap pembinaan atlet di semua cabang olahraga (Cabor). Selain itu, KONI juga kesulitan pelaksanaan program-program kerja, salah satunya pemberian bonus kepada  atlet berprestasi.

“Saya sudah berulang kali tanya Disbudporapar Nunukan soal anggaran, tapi sampai sekarang belum ada kepastian kapan anggaran turun,” ucapnya.

Samran menerangkan, pencairan dana KONI biasanya dibagi dalam 3 tahap, dimulai bulan Maret, namun bersamaan di waktu tersebut terjadi perubahan kepala daerah Bupati dan Wakil Bupati Nunukan.

Perubahan pimpinan daerah bisa dimaklumi sebagai alasan tertundanya penyaluran dana, namun anehnya sampai akhir bulan Juli 2025, dana bantuan untuk KONI sebesar Rp 1,5 miliar tidak kunjung turun.

“Kami sempat tanya Kadis Disbudporapar, kenapa anggaran KORMI dan KNPI sudah turun, sedangkan KONI belum ada kejelasan,” bebernya.

Saat ini KONI Nunukan ditinggalkan semua staf administrasi, karena tidak mampu membayar gaji. Tidak sampai disitu, BPK RI juga mensosialisasikan aturan baru tentang larangan pengurus organisasi olahraga menerima gaji dari keuangan negara.

Berbagai persoalan ini semakin membuat kepengurusan KONI Nunukan semakin tidak jelas, padahal dari masing-masing Cabor sudah harus mempersiapkan atletnya guna mengikuti kejuaraan daerah dan provinsi.

“Kami sudah audiensi ke Bupati mempresentasikan program kerja, beliau merespon baik dan menyampaikan anggaran Koni sudah tersedia, tapi sampai sekarang belum cair,” ujarnya.

Belum adanya anggaran secara tidak langsung menghambat pelaksanaan Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) Nunukan, yang tujuannya menyeleksi atlet-atlet berbakat daerah guna nantinya mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).

Meski begitu, sebagian Cabor tetap melaksanakan kegiatan pembinaan bahkan mengikuti pertandingan diluar daerah menggunakan dan pribadi da pihak-pihak lainya yang sangat peduli terhadap pengembangan olahraga.

“Harusnya dari bulan lalu kita sudah bisa bagikan anggaran ke masing-masing Cabor, termasuk untuk pembiayaan atlet yang bertanding di luar daerah,” bebernya.

Samran berharap kepengurusan KONI Nunukan yang akan berakhir November 2025 dapat menjalankan tugasnya secara maksimal, dan turut membantu kelancaran persiapan pemilihan kepengurusan baru.

“Saya sampaikan juga bahwa kantor KONI Nunukan tidak lagi di stadion bola Sei Bilal, kami sudah pindahkan sementara waktu memakai rumah pribadi saya,” tutupnya. 

Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan

Tag: