Harga Beras Tembus Rp1 Juta Akibat Kemarau, Pemprov Kaltim Siap Drop Bantuan Pangan untuk Mahakam Ulu

Wakil Gubernur Seno Aji (Niaga.Asia/Lydia Apriliani)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menyatakan kesiapannya untuk membantu masyarakat di Kabupaten Mahakam Ulu yang mengalami krisis pangan akibat kemarau panjang dan terganggunya akses distribusi logistik.

Hal itu disampaikan langsung oleh Wakil Gubernur Seno Aji setelah menghadiri rapat paripurna pada Senin (28/7). Ia menegaskan bahwa pemerintah provinsi tidak tinggal diam atas situasi darurat yang dihadapi Mahakam Ulu, terutama di Kecamatan Long Apari, di mana harga beras dilaporkan tembus hingga Rp1 juta per karung berisi 25 kilogram.

“Kami sudah mendengarkan hal itu. Yang pertama tentu saja kami prihatin, tapi tidak hanya prihatin. Insyaallah, kami dari provinsi akan membantu Kabupaten Mahakam Ulu untuk menyiapkan bahan-bahan sembako dan segala macamnya. Kita drop dari Samarinda ke Mahakam Ulu untuk mengurangi beban mereka,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindagkop-UKM Provinsi Kaltim, Heni Purwaningsih, menjelaskan bahwa lonjakan harga bahan pokok di Mahakam Ulu disebabkan oleh kemarau ekstrem yang menyebabkan air sungai surut drastis, sungai yang selama ini menjadi jalur utama distribusi logistik.

“Beberapa minggu terakhir tidak ada hujan. Kondisi perairan menjadi dangkal dan sulit dilalui. Itu membuat pasokan bahan pokok ke Mahakam Ulu, khususnya Long Apari, menjadi terhambat,” jelas Heni.

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu bersama Pemprov Kaltim telah menggelar rapat koordinasi untuk merespons krisis itu. Hasilnya, sejumlah langkah sudah mulai dijalankan, termasuk pengiriman bantuan pangan oleh Bulog yang telah lebih dulu masuk ke Mahakam Ulu.

Selain itu, Pemprov Kaltim juga menyiapkan cadangan pangan pemerintah untuk dikirim ke Mahakam Ulu dalam waktu dekat. Penyaluran bantuan pangan pun akan dilakukan secara bertahap mulai akhir Juli hingga Agustus 2025.

“Sesuai prosedur dan mekanisme, kita akan salurkan cadangan pangan. Setelah itu, rencananya akan dilakukan operasi pasar sekitar akhir Agustus atau September,” bebernya.

Untuk memastikan distribusi berjalan aman dan cepat, BPBD Kaltim bersama Basarnas akan turut membantu pengawalan dan pengiriman logistik ke wilayah terdampak.

Terkait sulitnya akses sungai, pemerintah juga tengah menyiapkan alternatif distribusi melalui jalur darat menuju Long Bagun dan Long Pahangai, serta menjajaki kemungkinan penggunaan jalur udara juga.

“Kalau jalur sungai tidak bisa, ya kita tempuh lewat darat sampai ke Tering, lalu dilanjutkan lagi. Jalur udara masih dikomunikasikan oleh BPBD dengan Basarnas,” terangnya.

Dalam pendataan terakhir, diperkirakan terdapat sekitar 300 kepala keluarga (KK) atau lebih dari 500 jiwa yang terdampak langsung, terutama di wilayah perbatasan seperti Long Apari dan sekitarnya. Pemerintah menyiapkan pasokan awal berupa 15 hingga 20 ton beras, dengan kemungkinan penambahan gula dan kebutuhan pokok lainnya.

“Beras akan kita fokuskan terlebih dulu. Nantinya mungkin juga kita upayakan tambahan seperti gula. Tinggal penentuan moda transportasinya yang masih difinalkan,” pungkasnya.

Sebagai informasi, beberapa harga kebutuhan pokok yang melambung tinggi di Mahakam Ulu, diantaranya; beras 25 kilogram Rp 1 juta – Rp 1,2 juta; elpiji 12 kilogram Rp800 ribu; minyak goreng 5 liter Rp250 ribu; telur ayam Rp10 ribu per butir.

Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim

Tag: