
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Timur (Kaltim) Seno Aji berkomitmen mengembangkan pendidikan berbasis internasional di Bumi Etam melalui kerja sama dengan salah satu Perguruan Tinggi (PT) ternama di Australia, Adelaide University.
Kolaborasi ini diarahkan pada percepatan implementasi program sekolah unggulan bilingual serta peningkatan kualitas guru, khususnya di bidang eksakta.
Hal itu ia katakan usai melakukan audiensi bersama Adelaide University di Ruang Rapat Wagub Kaltim pada Rabu siang (30/7). Seno Aji yang memimpin langsung pertemuan ini mengatakan bahwa ada dua profesor dari Adelaide University yang hadir.
“Mereka menyatakan minat untuk melatih guru-guru kita, terutama guru matematika dan IPA, agar memiliki kemampuan mengajar dalam bahasa Inggris,” ujarnya.
Menurutnya, pelatihan tersebut akan ditujukan untuk mendukung rencana pemerintah dalam rangka menjadikan sekolah unggulan sebagai sekolah bilingual, di mana proses belajar dan mengajarnya itu dilakukan dalam dua bahasa, yakni Indonesia dan Inggris.
Sebagai langkah awal, tiga tenaga ahli dari Adelaide University akan datang ke Kaltim pada bulan September dan Oktober 2025 untuk melakukan asesmen terhadap guru-guru yang akan dilatih. Dari hasil asesmen tersebut, akan disusun proposal kerja sama formal.
“Targetnya, guru-guru kita bisa mengikuti pelatihan bahasa Inggris secara intensif selama enam bulan,” jelasnya.

Dalam pertemuan tersebut juga dibahas peluang kerja sama antara FKIP Universitas Mulawarman (Unmul) dan Adelaide University melalui skema double degree.
“Kita akan mendorong agar lulusan FKIP Unmul ke depan bisa mendapatkan dua ijazah, dari Unmul dan dari Adelaide University. Ini bagian dari peningkatan kualitas lulusan kita,” terangnya.
Dihubungi Niaga.Asia, Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Armin, pun mengungkapkan bahwa pihaknya juga telah menerima kunjungan Adelaide University dalam pertemuan terpisah pada pagi harinya.
“Kami menyampaikan bahwa program Bilingual Class sudah mulai dijalankan di Kaltim, dan mereka sangat terkejut serta mengapresiasi inisiatif kita,” paparnya.
Kata Armin, para profesor dari Adelaide University sebelumnya juga terlibat dalam pengembangan program bilingual di berbagai negara seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Cina, dan Brunei. Melihat kesiapan Kaltim, mereka pun menyatakan kesediaan untuk terlibat langsung dalam pelatihan guru.
“Mereka siap mengirimkan dua pelatih atau trainer dari Australia pada bulan Oktober dan November,” tambahnya.
Dukungan ini diharapkan dapat memperkuat program Bilingual Class di SMA, SMK, dan SLB, terutama yang telah ditetapkan sebagai sekolah unggulan oleh Pemerintah Provinsi Kaltim.
“Program ini merupakan lompatan untuk meningkatkan daya saing pendidikan Kaltim. Kita tidak boleh tertinggal dari negara-negara lain di Asia yang sudah duluan menerapkan bilingual class sejak pendidikan dasar,” tegas Armin.
Kerja sama ini menjadi bagian dari visi besar pemerintah dalam mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan kompetitif di tingkat regional dan global, seiring dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berada di wilayah Kaltim.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan
Tag: Bahasa