
NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia berencana membangun Rumah Budaya Indonesia (RBI) di Tawau, Sabah, Malaysia, sebagai ruang publik untuk melakukan pertukaran pengetahuan dan pengalaman dengan negara lain dan masyarakat internasional.
Konsulat RI Tawau, Aris Heru Utomo mengatakan rencana pembangunan RBI disampaikan oleh Sekretaris Dirjen Diplomasi, Promosi dan Kerjasama, Kementerian Kebudayaan RI Insan Abdirrohman bersama Direktur Promosi Kebudayaan, Undri saat melakukan kunjungan kerja di kantor Konsulat RI Tawau.
“Fungsi KBI tidak sebatas ruang publik pertukaran pengetahuan dengan negara lain, tapi juga untuk meningkatkan citra dan apresiasi serta membangun kerja sama di bidang kebudayaan,” kata Heru, Minggu (10/08/2025).
Pembangunan RBI di Tawau nantinya akan menjadi sarana diplomasi budaya Indonesia dan sekaligus tempat untuk membina nasionalisme Warga Negara Indonesia (WNI) di perantauan dengan memperkenalkan dan melestarikan budaya Indonesia.
RBI juga bisa menjadi wadah bagi WNI untuk berkumpul dan mempererat tali persaudaraan. Hal ini tentunya tidak terlepas dari banyaknya WNI yang bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Tawau.
“Jumlah PMI beserta keluarganya di wilayah kerja Konsulat RI Tawau, diperkirakan sekitar 172 ribu orang,” sebutnya.
Heru berharap dukungan program dan infrastruktur pembangunan RBI segera diwujudkan oleh pemerintah pusat, karena pendirian RBI akan menjadi menjadi simbol komitmen Indonesia terhadap pelestarian budaya nasional dan penguatan jati diri bangsa di luar negeri
Sebagai bentuk dukungan pembangunan RBI, Konsulat RI Tawau telah mempertemukan pejabat Kementerian Kebudayaan RI dengan Presiden Majelis Perbandaran Tawau (MPT) Joseph Pang di Konsulat RI Tawau pada 31 Juli 2025.
“Tujuan pertemuan kedua pejabat antar negara ini untuk menjajaki rencana kerja sama pendirian RBI di Tawau,” bebernya.
Heru menjelaskan, Joseph Pang secara khusus menyambut baik keinginan Pemerintah Indonesia, untuk mendirikan RBI di Tawau dan siap bekerjasama dan berkolaborasi serta membuka ruang dialog mengenai bentuk-bentuk kerja sama yang dapat disepakati.
Joseph menilai pembangunan RBI sejalan dengan rencana Pemerintah Kota Tawau, untuk membangun gedung pusat kebudayaan antarabangsa yang peletakan batu pertamanya tahun 2025 dan direncanakan selesai pembangunan 2028.
“MPT Malaysia siap bekerjama dan berkolaborasi bahkan membuka ruang dialog mengenai bentuk-bentuk kerja sama kebudayaan dua negara,” tutupnya.
Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan
Tag: Kementerian Kebudayaan