PLN Siap Dukung Ekosistem Industri Galangan Kapal Ramah Lingkungan di Kaltim

PLN UP3 Samarinda, Kaltim menggelar sosialisasi program Eco-Friendly Shipyard di galangan kapal Samarinda. (PLN UID Kaltimra/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Sambut semangat Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-80, PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (UID Kaltimra) melalui Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Samarinda, menunjukkan komitmen mendukung ekosistem industri maritim yang ramah lingkungan, lebih bersih, efisien, dan berkelanjutan.

Bertempat di Aula PLN UP3 Samarinda, PLN bersama sejumlah pelaku industri galangan kapal menandatangani nota kesepahaman (MoU) sekaligus menggelar sosialisasi program Eco-Friendly Shipyard.

General Manager PLN UID Kaltimra, M. Chaliq Fadli, menegaskan bahwa transformasi energi di sektor maritim memerlukan sinergi yang kuat antara PLN, pelaku industri, dan pemangku kepentingan.

“Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa transisi energi adalah agenda bersama. Kami optimis, melalui kemitraan strategis, Kalimantan Timur dapat menjadi model pengembangan galangan kapal yang hijau, modern, dan kompetitif di tingkat nasional,” kata Chaliq.

Salah satu inisiatif yang diperkenalkan adalah program degensetisasi untuk perusahaan di sektor bisnis dan industri galangan kapal yang masih mengandalkan energi diesel atau generator set (genset). Program ini mendorong peralihan bertahap ke pasokan listrik PLN.

“Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan operasional galangan kapal, menekan biaya operasional, mengurangi emisi karbon dari bahan bakar diesel, serta memastikan ketersediaan energi yang lebih andal dan ramah lingkungan,” ujarnya.

Sementara itu, Manager PLN UP3 Samarinda, Hendra Irawan, mengatakan degensetisasi menjadi fondasi dari Eco-Friendly Shipyard yang mengedepankan lima pilar utama, yaitu: Degensetisasi Galangan Kapal – Goodbye Genset, Sistem Pembayaran Escrow – Secure Payment, Layanan Multiguna – Power On Now, Digitalisasi Layanan – Tap for Power, dan Percepatan Instalasi oleh Tim Khusus PLN – Fast Fix.

Ia menjelaskan bahwa kebutuhan energi di sektor galangan kapal Kalimantan Timur terus meningkat, sehingga transformasi menuju pasokan listrik yang lebih efisien menjadi sangat penting.

“Program Eco-Friendly Shipyard kami rancang untuk mempercepat degensetisasi, menghadirkan efisiensi biaya operasional, dan mengurangi emisi karbon. PLN siap mendampingi pelaku industri dalam setiap tahap transformasi kelistrikan,” tutur Hendra.

Ketua DPC IPERINDO Kaltim, Untung Surapati, turut menyambut positif inisiatif ini yang menurutnya MoU dan program degensetisasi dapat memenuhi kebutuhan listrik yang jauh lebih mudah.

“Kita sangat mendukung efisiensi energi, mempercepat degensetisasi, dan menunjang keberlanjutan industri. Kami siap berkolaborasi terus-menerus. Jaya PLN!” ungkapnya.

Selain aspek kelistrikan, sosialisasi ini juga membahas tren global industri maritim seperti penggunaan bahan bakar alternatif (LNG, biofuel, hidrogen), otomasi kapal, pemantauan emisi berbasis IoT, hingga teknologi wind-assisted propulsion untuk mengurangi konsumsi bahan bakar.

Dengan semangat kemerdekaan dan sinergi multipihak, PLN berharap program ini menjadi standar baru bagi industri galangan kapal Indonesia, dimulai dari Kalimantan Timur.

Sumber : PLN UID Kaltimra | Editor : Budi Anshori

Tag: