
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah (DPTW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kalimantan Timur (Kaltim) periode 2025-2030 resmi dikukuhkan dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) VI yang digelar serentak se-Indonesia, Minggu (24/8).
DPP PKS membacakan Surat Keputusan (SK) pengukuhan pengurus untuk seluruh provinsi yang ada di Indonesia, dengan Kaltim berada di urutan ke-23 melalui SK Nomor 068.TW/SK/DPP-PKS/2025.
Adapun jajaran pengurus baru DPTW PKS Kaltim periode 2025-2030 terdiri dari; Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) Dedi Kurniadi; Sekretaris MPW Arif Kurniawan; Ketua Dewan Syariah Wilayah (DSW) Fahrur Razi; Sekretaris DSW M. Sutami; serta Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Ardiansyah Sulaiman; Sekretaris DPW Wasis Riyanto; Bendahara DPW Khairul Alim; dan Ketua Bidang Kaderisasi Rino Thirtana.
Prosesi pengukuhan tersebut disertai dengan pembacaan ikrar yang dipandu oleh Presiden PKS periode 2025-2030 Almuzzammil Yusuf melalui zoom meeting. Jajaran DPTW PKS Kaltim mengikuti ikrar dengan khidmat di Sekretariat PKS jalan M Yamin Samarinda.
Dalam sambutannya, Almuzzammil Yusuf menegaskan bahwa Musyawarah Wilayah ke VI ini sebagaimana tertuang dalam Pasal 78 AD/ART PKS merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi di tingkat wilayah yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali.
“Muswil ini akan menjadi tonggak regenerasi kepemimpinan PKS di tingkat wilayah. Dengan berakhirnya masa bakti 2020-2025, seluruh jajaran pengurus baru ini resmi dinyatakan demisioner. Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas khidmat yang telah diberikan,” ujarnya.
Presiden PKS itu juga menitipkan sejumlah pesan strategis kepada para pengurus baru di seluruh provinsi, termasuk Kaltim, antara lain; pertama, pengokohan jati diri PKS sebagai partai Islam rahmatan lil alamin, yang akan menghadirkan rahmat bagi seluruh rakyat Indonesia dengan berpegang pada nilai bersih, peduli, dan profesional.
Kedua, melaksanakan politik program dan anggaran kebijakan pusat dengan strategi K2P2, yakni kaderisasi berkelanjutan dan pemenangan pemilu yang berbuah pada pelayanan publik.
Ketiga, mengokohkan atau terus melakukan penguatan terhadap tiga modal utama PKS yakni struktur yang solid, kader militan, serta kerja sama kolektif.
“Dengan tiga modal utama ini, kita rawat, kita besarkan PKS menuju kemenangan di Pemilu 2029,” tegasnya.
Almuzzammil meminta agar pengurus wilayah dapat bersinergi dengan pemerintah daerah masing-masing, baik gubernur, bupati, hingga wali kota, untuk bisa menyukseskan program nasional seperti makan bergizi gratis, sekolah rakyat, dan koperasi desa/kelurahan Merah Putih.
Ia juga menekankan pentingnya sikap kritis, konstruktif, dan solutif sebagaimana garis politik PKS di tingkat pusat. Hal tersebut juga sejalan dengan yang diminta oleh Presiden Prabowo Subianto saat pidato kenegaraan 15 Agustus 2025 yang lalu.
Saat itu, Presiden Prabowo Subianto meminta agar anggota koalisi dan seluruh komponen bangsa tidak terkecuali, tetap bersikap kritis, konstruktif serta solutif kepada pemerintah.
“Sikap kritis kita dalam rangka menajamkan dan membantu pemerintah agar berpihak kepada kesejahteraan rakyat. Kesuksesan pemerintahan Presiden Prabowo dan kepala daerah adalah kebahagiaan rakyat sekaligus kader PKS,” katanya.
Setelah Muswil ke VI PKS, agenda kepartaian akan berlanjut dengan Musyawarah Daerah (Musda) di 514 kabupaten/kota se-Indonesia pada 6-7 September. Puncaknya, Musyawarah Nasional (Munas) PKS akan digelar di Jakarta pada 26-28 September 2025.
“Insyaallah Munas akan dihadiri langsung Presiden RI Bapak Prabowo Subianto. Kami mengajak seluruh struktur dan kader PKS untuk mensukseskan agenda ini,” jelas Almuzzammil.
Sementara itu, Ketua DPW PKS Kaltim periode 2025-2030 Ardiansyah Sulaiman menegaskan bahwa hasil Muswil VI akan menjadi acuan politik PKS wilayah Kaltim ke depan, dengan konsolidasi sebagai agenda utama.
“Konsolidasi, ya itu hukumnya wajib di setiap organisasi, apalagi partai politik. Karena sekarang ini untuk PKS, kita dalam kerangka Muswil, maka konsolidasi ini menjadi sangat penting dan menjadi keniscayaan,” bebernya.
Menurut Bupati Kutai Timur ini, konsolidasi bukan hanya sebatas penguatan struktur di tingkat provinsi, tetapi juga sampai ke level akar rumput.
“Konsolidasi ini merupakan bagian daripada mempererat konstruksi pembangunan partai dari atas sampai kepada tingkat DPRa (Dewan Pimpinan Ranting). Dan ini yang harus kita ramu sedemikian rupa untuk di PKS,” tegas Ardiansyah.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan
Tag: PKS