Penyaluran Kredit di Kaltim Terkontraksi

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kaltim Budi Widihartanto (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Meskipun mengalami perlambatan kinerja, fungsi intermediasi perbankan di Kaltim masih didukung oleh tingkat risiko yang rendah. Penyaluran kredit di Kaltim pada triwulan II 2025 terkontraksi sebesar 0,17% (yoy), setelah tumbuh positif pada periode sebelumnya sebesar 3,03% (yoy).

Hal itu diungkap Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kaltim, Budi Widihartano, dalam laporan terkait Perekonomian Provinsi Kaltim di Triwulan II 2025 yang dipublish, hari Senin (8/9/2025).

Menurut Budi, terkontraksinya kredit Kaltim pada Triwulan II 2025 terjadi seiring dengan penurunan penyaluran kredit modal kerja sebagai dampak terbatasnya optimisme pelaku usaha akibat peningkatan risiko geopolitik.

“Disisi lain secara sektoral, pertumbuhan kredit sektor utama Kaltim yakni sektor pertambangan juga tercatat mengalami kontraksi seiring dengan perlambatan pertumbuhan sektor ini,” katanya.

Di tengah terbatasnya kinerja, lanjut Budi, risiko kredit Kaltim masih terjaga rendah diindikasikan oleh rasio NPL yang berada di bawah threshold 5%.

Sejalan dengan kinerja kredit, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga turut mengalami perlambatan. Perlambatan yang terjadi disebabkan oleh kontraksi yang dialami oleh komponen DPK pemerintah seiring kebijakan efisiensi anggaran yang terjadi.

“Namun demikian, di tengah perlambatan kredit secara umum, inklusivitas keuangan Kaltim tumbuh stabil dengan risiko kredit yang rendah mencerminkan ketahanan sektor UMKM Kaltim,” pungkas Budi.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: