Disdik Nunukan Janji Tahun Depan Perbaiki Plafon Sekolah yang Ambruk

Plafon SDN 04 Sei Lancang, Kecamatan Nunukan yang menggunakan bahan gypsum ambruk. (Foto Istimewa)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA –  Video dokumentasi ambruknya gypsum di plafon SDN 07 Sei Lancang, Kelurahan Tanjung Harapan, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan, ditanggapi beragam oleh masyarakat, antara lain mendesak pemerintah daerah segera memperbaiki.

Dalam video dan foto yang beredar luas, kegiatan belajar SDN 04 Sei Lancang sedikit terganggu, karena  guru dan murid khawatir akan ambruknya plafon sekolah, dan ada pula atap yang bocor.

Dikonfirmasi soal kerusakan plafon sekolah, Kepala Dinas Pendidikan Nunukan, Akhmad mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari masing-masing sekolah yang berada di pulau Nunukan dan Sebatik.

“Pekerjaan plafon dulunya include dengan kegiatan rehabilitasi ruang kelas belajar  oleh i Kementerian PUPR tahun 2023,” kata Akhmad pada Niaga.Asia, Selasa (09/09/2025).

Akhmad menerangkan, sesuai laporan dan peninjauan lapangan, kegiatan belajar dan mengajar di SDN 05 Sei Lancang tetap berjalan, meski plafon 7 RKB  mengalami kerusakan parah.

Kerusakan plafon dilaporkan terjadi di beberapa sekolah lainya di pulau Nunukan dan di pulau Sebatik. Kerusakannya hampir sama yakni, ambruk satu-persatu plafon setelah terkena air hujan.

“Untuk jumlah pasti sekolah kerusakan plafon saya lupa, tapi cukup banyak karena terjadi di Nunukan dan Sebatik,” ucapnya.

Terhadap persoalan ini, Disdik Nunukan telah berkoordinasi dengan bagian keuangan pemerintah daerah meminta pengaloksian anggaran perbaikan, namun anggaran tersebut baru bisa direalisasikan di APBD murni tahun 2026.

Saat ini, lanjur Akhmad, Disdik Nunukan tengah menginventarisir jumlah sekolah dan RKB yang nantinya akan diperbaiki tahun depan, begitu pula dengan rencana kebutuhan anggaran.

“Untuk masuk di APBD perubahan 2025 sudah tidak mungkin, jadi kami pastikan tahun depan semua kerusakan di perbaiki,” jelasnya.

Dalam hal mengantisipasi terganggunya kegiatan belajar, Disdik Nunukan meminta pihak sekolah melepas sisa-sisa kerusakan plafon yang masih terpasang  agar tidak menimpa siswa.

“Ada sebagian plafon masih terpasang di atas, tapi kalau terkena air hujan bisa ambruk lagi, makanya kami minta turunkan semua,” terangnya.

Selain telah mengalokasikan anggaran perbaikan, Disdik Nunukan dalam hal perbaikan telah berkonsultasi dengan pihak sekolah dan ahli  bangunan untuk mengganti secara total plafon, termasuk besi-besi rangka yang masih terpasang.

Pekerjaan plafon yang sebelumnya berbahan rangka baja ringan dan gypsum tipis akan diganti menggunakan balok kayu dan plywood. Pergantian material bangunan ini dirasa akan mampu bertahan lama dari cuaca lembab.

“Sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan plafon itu kebanyakan berada di wilayah lembab, jadi mungkin tidak cocok menggunakan plafon gypsum,” jelasnya.

Tidak hanya kerusakan plafon, meubelair seperti kursi dan meja yang diadakan bersamaan renovasi bangunan RKB tahun 2023 mulai mengalami kerusakan akibat kurangnya perhatian sekolah dalam memelihara aset.

“Kalau bisa kita semua saling menjaga aset sekolah, misalnya adda baut kursi dan meja kendor segera dikencangkan lagi, jangan dibiarkan hingga rusak parah,” ungkapnya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan | Advertorial

Tag: