Dua Patung Lembuswana di Samarinda Habiskan Rp1,9 Miliar APBD Kaltim

Patung Lembuswana berlapis warna emas berdiri megah di Bundaran Stadion Utama Palaran, Samarinda, usai diresmikan Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji, Rabu (10/9). (Niaga.Asia/Lydia Apriliani)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Dua patung berdiri dengan gagahnya menyambut siapa saja yang melintas di Bundaran Stadion Utama Palaran dan depan Bandara APT Pranoto Samarinda. Dua patung itu merupakan Lembuswana, ikon mitologi dari Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, yang baru saja diresmikan Wakil Gubernur Seno Aji, Rabu (10/9).

Dengan balutan warna emas yang mencolok, Lembuswana digambarkan sebagai sosok lembu berbelalai dan bermahkota, bersayap, serta berkaki sangat perkasa. Filosofi yang terkandung di dalamnya merupakan simbol keberanian, kekuatan, sekaligus kemakmuran.

Wakil Gubernur Seno Aji menyebut, peresmian ini menandai kehadiran ikon baru di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang tak hanya berfungsi sebagai landmark, tetapi juga pengingat akan kejayaan sejarah Kutai.

“Kehadiran patung Lembuswana ini adalah bentuk kebanggaan dan penghormatan kita terhadap warisan budaya yang harus dijaga di tengah pesatnya pembangunan daerah. Kami berharap patung ini membawa berkah bagi masyarakat Kaltim, sekaligus mempertegas identitas budaya kita di gerbang Ibu Kota Negara,” ujarnya, Rabu (10/9).

Selain simbol budaya, Pemerintah Provinsi Kaltim juga memastikan bahwa pembangunan patung Lembuswana ini bagian dari komitmen melengkapi infrastruktur di daerah.

Sejumlah proyek lainnya kata Seno Aji, akan segera rampung. Termasuk jalan penghubung Kutai Barat – Mahakam Ulu, perbaikan jalur antarprovinsi, serta pembangunan tugu batas wilayah dengan Kalimantan Selatan.

“Kaltim tidak hanya bergerak maju secara infrastruktur, tetapi juga menjaga jati diri dan marwah adat. Ke depannya, semoga Kaltim jadi provinsi yang sejahtera, makmur, ‘gemah ripah loh jinawi’, dan sumber daya manusianya unggul,” harapnya.

Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR-PERA Kaltim, Rahmat Hidayat, memaparkan bahwa pembangunan patung ini didanai melalui hibah APBD Kaltim tahun 2023-2024 kepada Lembaga Budaya Adat Kutai.

Wakil Gubernur Seno Aji bersama Pangeran Mangku Patih secara simbolis memotong pita peresmian Patung Lembuswana di Bundaran Stadion Utama Palaran, Rabu (10/9). (Niaga.Asia/Lydia Apriliani)

Patung di Bundaran Stadion Palaran dibangun seluas 38 m² dengan kontrak senilai Rp900 juta, sementara patung di depan Bandara APT Pranoto seluas 78 m² dengan nilai kontrak sekitar Rp1 miliar.

“Patung dibuat dari bahan alumunium dengan pondasi batu gunung dan dudukan kokoh. Alhamdulillah tahun 2024 selesai dikerjakan, dan hari ini bisa dinikmati oleh masyarakat. Semoga ikon ini menambah kebanggaan warga Kaltim sekaligus melestarikan nilai sejarah dan adat istiadat kita,” bebernya.

Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura juga memberikan restu atas peresmian ini. Melalui Pangeran Mangku Patih, Sekretaris Kesultanan, menegaskan bahwa Lembuswana merupakan lambang kebesaran dari Kerajaan Kutai sekaligus pengingat agar masyarakat dan pemimpin daerah menjaga marwah adat.

“Lembuswana dipercaya sebagai tunggangan Raja Mulawarman dan penjaga Sungai Mahakam. Filosofinya, pemimpin harus memiliki kekuatan dan sifat mulia untuk mengayomi rakyatnya. Peresmian ini adalah bentuk penghormatan kepada Kesultanan Kutai sekaligus penanda kita bersama-sama menjaga warisan leluhur,” tuturnya.

Hadirnya patung di dua lokasi strategis ini diharapkan, menjadi pengingat bahwa Kaltim memiliki identitas budaya yang kuat di tengah perkembangan modern, termasuk penunjukan Kaltim sebagai IKN.

“Semoga saja tanah Kutai yang kita cintai ini mampu dijadikan sebagai ruang belajar, ruang mengabdi dan akhirnya memberikan memori serta kesan yang indah sebagai batu loncatan karir ke depan,” pungkasnya.

Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan

Tag: