
SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur turun langsung ke lapangan setelah mendapati laporan menu makan bergizi gratis (MBG) di SMAN 13 Samarinda berbau karena basi dan sayur capcai berulat.
Menu MBG yang diterima di sekolah itu, diketahui merupakan menu yang dibuat dan disalurkan melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sungai Pinang.
Tenaga Sanitasi Lingkungan Dinkes Kaltim, Carla menerangkan, tim kesehatan Dinkes Kaltim telah mengkonfirmasi guru SMAN 13 Samarinda yang mengawasi pembagian makanan MBG untuk dimintai klarifikasi lebih lanjut.
Dijelaskan berdasarkan keterangan guru setempat, pihaknya telah menyantap makanan itu sebelum dibagikan kepada siswa.
“Guru yang mencobai tersebut merasa itu tidak basi, tapi anak-anak menyampaikan bahwa rasanya sudah berubah dan ada baunya,” kata Carla, ditemui di Kantor Dinkes Kaltim Jalan AW Syahranie, Samarinda, Jumat 19 September 2025.
Carla bilang, kejadian itu terjadi pada Kamis 18 September 2025 pagi, dan menu yang diberikan merupakan ayam asam manis.
Dia menduga bau tidak sedap yang sempat diduga bau basi itu berasal dari ayam tersebut, karena proses pemasakan lauk dan pengemasan menu MBG yang tidak tepat.
“Jadi menunya ayam asam manis tapi direbus, tidak digoreng. Kemudian ketemu sama bumbu asam manis dan pengemasannya dalam kondisi panas dan ditutup. Tapi (sejauh ini) itu tidak menunjukan indikasi makanan itu basi,” jelas Carla.
Dari kejadian itu, kesimpulan sementara menu itu tidak basi karena rentang pembuatan makanan dan pembagian MBG ke siswa tidak begitu jauh.
“Rentang antara pengolahan pangan dan penyajian itu tidak jauh jamnya. Dalam artian kalau itu basi, tidak sih. Karena di bawah 4 jam,” sebut Carla.
Dinkes Kaltim juga membandingkan temuan ini dengan menu MBG di sekolah lain, namun tidak menemukan keluhan sama sekali.
Selain itu, terkait temuan ulat di sayur capcai pada menu MBG yang dibagikan ke sekolah itu, menurut Carla itu adalah ulat sayur, bukan ulat yang berasal dari tempat yang kotor maupun makanan yang sudah tidak layak saji.
“Keluhan sayur berulat, jadi itu ulat sayur bukan ulat yang kemudian jatuh ke situ. Itu ulat yang ada dalam kacang panjang, hal yang dimaklumi dari sekian banyak kacang panjang ada satu yang terselip,” jelas Carla.
Selain meminta keterangan pihak sekolah, Dinkes juga telah mengecek langsung SPPG Sungai Pinang yang menyalurkan menu MBG tersebut.
“Kami cek SPPG-nya, kondisi memenuhi persyaratan termasuk prosedurnya cukup bagus. SOP (Standar Operasional Prosuder)- nya secara keseluruhan bagus,” demikian Carla.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi
Tag: Dinkes KaltimKesehatanMakan Bergizi GratisSamarinda