RDMP Balikpapan dan Lawe-Lawe Didorong Jadi Motor Kemandirian Energi Indonesia

Rombongan DEN saat berkeliling ke lokasi RDMP Balikpapan serta Terminal Crude Lawe-Lawe. (HO-PT KPB)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Dewan Energi Nasional (DEN) meninjau PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), melihat lebih dekat perkembangan Proyek Strategis Nasional Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan & Lawe-Lawe.

Kegiatan mencakup peninjauan fasilitas proyek dan diskusi mengenai arah kebijakan energi nasional. Rombongan DEN berkeliling ke lokasi RDMP Balikpapan serta Terminal Crude Lawe-Lawe, lalu menggelar pertemuan di Gedung Modifikasi Site Office PT KPB.

Anggota DEN dari unsur teknologi, Agus Pramono menyampaikan optimisme atas capaian proyek. Mereka bangga melihat progres RDMP.

“Dengan beroperasinya kilang, ketahanan energi kita akan meningkat dan memberi nilai tambah besar bagi bangsa,” kata Agus, dalam keterangan pers, Senin 22 September 2025.

Agenda diskusi menyoroti mekanisme penanganan krisis energi, tantangan dinamika global, serta strategi memperluas kapasitas kilang untuk memperkuat pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquid Petroleum Gas (LPG) dalam negeri.

Sedangkan anggota DEN dari unsur akademisi, Musri menekankan, proyek ini penting untuk mengurangi ketergantungan impor energi.

“RDMP harus terus didorong agar impor berkurang dan ketahanan energi kita makin kuat. Dengan begitu, Indonesia bisa lebih maju menuju visi emas 2045,” ujar Musri.

Dalam kunjungan tersebut, DEN meninjau fasilitas Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC), yang mampu mengolah residu menjadi produk bernilai tinggi hingga 90 ribu barel per hari. Fasilitas ini akan menghasilkan Gasoline, LPG, Light Cycle Oil (LCO), Decant Oil (DCO), hingga propylene sebagai produk petrokimia.

Rombongan juga menyambangi area pembangkitan listrik, Main Control Room (MCR) baru sebagai pusat kendali kilang, serta dua tangki minyak mentah berkapasitas masing-masing satu juta barel di Terminal Crude Lawe-Lawe.

Vice President Legal & Relation PT KPB, Asep Sulaeman, menyebut dukungan DEN memberikan semangat baru bagi penyelesaian proyek.

“RDMP ini bukan sekadar proyek Pertamina, tapi proyek nasional untuk kemandirian energi. Kunjungan ini semakin memotivasi kami menyelesaikan target sesuai jadwal,” jelas dia.

Proyek RDMP Balikpapan-Lawe-Lawe ditargetkan meningkatkan produksi BBM domestik, memperbaiki kualitas bahan bakar, serta mengurangi impor.

Selain menjamin ketersediaan energi masyarakat, proyek ini juga akan menekan devisa yang keluar dan menjaga stabilitas harga energi.

Saat ini, RDMP memasuki tahap krusial berupa commissioning peralatan dan persiapan start-up kilang.

“Sinergi semua pihak sangat diperlukan agar transisi menuju operasi berjalan aman, andal, dan sesuai standar keselamatan,” jelas Asep.

Penulis: Heri | Editor: Saud Rosadi

Tag: