
SAO PAULO.NIAGA.ASIA – Indonesia kembali menegaskan kiprahnya di kawasan Amerika Latin dan Karibia (Amlatkar) melalui penyelenggaraan Indonesia-Latin America and the Caribbean (INA-LAC) Business Mission 2025 yang berlangsung di São Paulo, Brasil, pada 22–23 September 2025 yang dihadiri oleh lebih dari seratus pengusaha Amlatkar.
Melalui video sambutan pembukaan, Wakil Menteri Luar Negeri, Arif Havas Oegroseno, menekankan pentingnya konsistensi diplomasi ekonomi Indonesia yang proaktif sebagai upaya diversifikasi, ekspansi dan intensifikasi di luar pasar tradisional.
Ia menyebut penyelenggaraan INA-LAC Business Mission ke-7 sebagai wujud nyata langkah tersebut, sekaligus menyoroti Amlatkar sebagai mitra strategis dengan potensi besar di bidang pangan, energi, pertanian, dan mineral kritis.
“Kawasan Amlatkar memiliki cadangan mineral yang melimpah, terutama lithium, dan Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia. Jika digabungkan, kita punya masa depan yang menjanjikan. Karena itu, kita perlu platform bersama agar mineral kritis tidak hanya menjadi komoditas mentah, tetapi mampu diolah menjadi produk bernilai tambah, demi kemakmuran bagi rakyat kita”, ucapnya.
Wamenlu Havas juga mendorong agar kesuksesan Critical Raw Mineral Producing Countries (CRM) Dialogue di Jakarta pada Juni 2025 lalu, dapat direplikasi bersama dengan negara-negara di kawasan Amlatkar, mengingat kawasan ini merupakan produsen utama mineral strategis dunia.
Mengusung tema “Charging towards Sustainable and Resilient Partnerships”, forum ini mengajak pelaku bisnis kedua kawasan untuk beradaptasi dalam menghadapi tantangan global, mulai dari kenaikan tarif dan perang dagang, proteksionisme, serta ketegangan geopolitik.
Sebagai ketua delegasi, Staf Ahli Menteri Luar Negeri RI, Acep Somantri, dalam sambutannya secara khusus menggarisbawahi diplomasi ekonomi Indonesia yang semakin aktif di Amlatkar.
“Misi bisnis INA-LAC ke-7 bukan sekadar pertemuan dagang, tetapi kesempatan membuka kolaborasi baru di otomotif, energi terbarukan, industri kreatif, pertanian, dan mineral kritis, sekaligus memperkuat akses ke pasar Amlatkar melalui platform seperti G77, GNB, FEALAC, Mercosur, dan BRICS.”
Komitmen kuat Indonesia di kawasan juga tercermin dari intensitas kunjungan Presiden Prabowo ke kawasan, di mana dalam waktu kurang dari satu tahun, Presiden telah melakukan kunjungan kenegaraan ke Peru dan Brasil, sekaligus menghadiri forum internasional penting seperti APEC, G20, dan BRICS. Indonesia juga perkuat kemitraan ekonomi melalui dua perjanjian dagang komprehensif (CEPA) dengan Chile dan Peru.
Ke depan, kerja sama ekonomi di kawasan difokuskan pada tiga area prioritas yaitu diversifikasi perdagangan dan investasi, penguatan rantai pasok, dan pemberdayaan UKM dan industri kreatif. Kolaborasi akan difokuskan pada ekosistem kendaraan listrik, teknologi pertanian, mineral kritis, energi terbarukan, dan industri kreatif.
Ketua Umum KADIN, Anindya Bakrie dalam video sambutan tekankan bahwa misi bisnis INA-LAC bukan sekedar meningkatkan perdagangan dan investasi namun juga menjadi jembatan yang menghubungkan rakyat Indonesia dan Kawasan Amlatkar.
”Diharapkan pengusaha Indonesia yang hadir dapat memanfaatkan peluang yang ditawarkan Brasil dan negara Amlatkar lain antara lain di bidang energi, infrastruktur, agro industri,” ujarnya.
Kehadiran Indonesia mendapat sambutan yang sangat positif baik dari kalangan pemerintah maupun dunia usaha di Amlatkar. Pemerintah Brasil yang diwakili oleh Marcio Fernando Elias Rosa, Executive Secretary di Kementerian Pembangunan, Industri, Perdagangan dan Jasa menyampaikan bahwa dengan keunggulan masing-masing, Indonesia dan Amlatkar memiliki peluang kerja sama yang saling melengkapi.
”Penting kemitraan untuk menghadapi tantangan dunia saat ini melalui multilateralisme dan perdagangan bebas,” tegasnya.
Misi Bisnis INA-LAC ke-7 menjadi jembatan yang mendekatkan Indonesia dan kawasan Amlatkar sekaligus membuktikan jarak geografis dan bahasa bukan lagi merupakan kendala.
Sumber: Kementerian Luar Negeri RI | Editor: Intoniswan
Tag: Perdagangan