Balikpapan Rayakan Haornas dengan Kompetisi, Digital Game, Hingga Olahraga Tradisional

Pembukaan Haornas 2025 di Balikpapan Tennis Stadium, Jumat 26 September 2025. (niaga.asia/Heri)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2025 di Balikpapan berlangsung semarak dengan partisipasi sekitar 1.730 peserta dari berbagai usia.

Kegiatan yang digelar di Balikpapan Tennis Stadium (BTS) ini menghadirkan 6 cabang olahraga, mulai dari tradisional hingga modern.

Momen pembukaan Haornas Fest ditandai dengan tendangan bola simbolis yang dilakukan peserta bersama Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo, berikut Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Ratih Kusuma.

Suasana penuh antusiasme terlihat dari para peserta yang siap mengikuti rangkaian kompetisi selama empat hari mulai 25–28 September 2025.

“Enam cabang olahraga yang dipertandingkan tahun ini meliputi e-sports, bulu tangkis, mini fun football, domino, voli, dan push bike,” kata Ratih di lokasi kegiatan, Jumat 26 September 2025.

Diterangkan, peserta berasal dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak PAUD hingga masyarakat umum di Balikpapan.

Kegiatan ini diharapkan mampu menanamkan semangat sportivitas, kebersamaan, dan minat olahraga sejak usia dini, sehingga terbentuk generasi yang sehat dan berprestasi.

“Tema tahun ini ‘Olahraga Satukan Kita’. Semoga Haornas Fest 2025 dapat mempererat rasa persaudaraan, meningkatkan kebersamaan, dan menumbuhkan kecintaan pada olahraga sekaligus persatuan Indonesia,” ujar Ratih.

Wakil Wali Kota Bagus Susetyo turut menyambut baik kegiatan itu. Dia menekankan olahraga memiliki peran strategis dalam menyatukan masyarakat dari berbagai lapisan.

“Haornas Fest menggabungkan olahraga tradisional, modern, dan digital agar semua kalangan dapat terlibat, termasuk anak-anak usia dini. Ini langkah positif untuk memasyarakatkan olahraga di Balikpapan,” jelas Ratih.

Bagus juga menegaskan komitmen Pemerintah Kota Balikpapan untuk terus mendukung dunia olahraga melalui peningkatan fasilitas, penyelenggaraan kompetisi, dan pemberdayaan atlet lokal.

“Olahraga harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat, membentuk karakter generasi muda, dan memperkuat cinta tanah air,” jelas Bagus.

Penulis: Heri | Editor: Saud Rosadi

Tag: