Kaltim Bidik Peluang Jasa Tambat Kapal di Perairan Mahakam

Kapal tongkang batu bara melintas di perairan Sungai Mahakam di Samarinda. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Dinas Perhubungan menangkap peluang baru untuk meningkatkan pemasukan kas daerah, salah satunya melalui jasa tambat kapal di perairan Sungai Mahakam Samarinda.

Kepala Bidang Pelayaran Dinas Perhubungan Kaltim Ahmad Maslihuddin menerangkan, ada dua lokasi potensial untuk pengembangan area tambat kapal, seperti di kawasan Sungai Kunjang dan Sungai Lais.

“Kita lagi siapkan area tambatnya dulu di Sungai Kunjang, dekat dermaga kapal yang ke arah hulu. Di sebelahnya ada lahan milik Pemprov, itu yang akan kita gunakan,” kata Masli, saat dihubungi niaga.asia, Sabtu 27 September 2025.

Menurut Masli, area tambat di Sungai Kunjang dipersiapkan untuk mengakomodir kapal-kapal yang berlayar menuju arah hulu sungai dan melewati Jembatan Mahakam.

Sedangkan untuk area tambat di Sungai Lais akan mengakomodir kapal yang datang dari arah hilir, sebelum Jembatan Achmad Amins.

Namun demikian, rencana proyek jasa tambat ini masih berada dalam tahap perencanaan, dan akan dilakukan studi kelayakan Oktober 2025 nanti.

“Studi kelayakan akan dimulai sekitar pertengahan atau akhir Oktober nanti,” ujar dia.

Pengelolaan jasa tambat kapal di perairan Sungai Mahakam Samarind ini, juga rencananya akan diserahkan pengelolaannya ke Perusahaan Daerah (Perusda) Kaltim.

Kepala Bidang Pelayaran Dinas Perhubungan Kaltim. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

Sejauh ini, Dishub telah menjalin diskusi awal dengan Perusda PT Melati Bhakti Satya (MBS) untuk menggarap peluang komersial dari jasa tambat ini.

Meski begitu, belum ada perhitungan tarif yang pasti untuk rencana komersialisasi jasa tambat itu.

“Kalau lewat pemerintah, sifatnya hanya menyiapkan dan mensubsidi. Untuk komersialisasi harus lewat badan usaha, seperti BUMD. Sama seperti di pusat, ada Pelindo yang mengelola pelabuhan secara komersial. Kalau di daerah, kita bisa lewat MBS,” tegasnya.

Masli optimistis dengan pengelolaan yang profesional, jasa tambat kapal ini akan memberikan kontribusi signifikan untuk PAD Kaltim.

“Tentu ini akan menambah pemasukan daerah. Tapi perlu langkah bertahap dan kajian matang,” demikian Ahmad Maslihuddin

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi

Tag: