Rutan Balikpapan Berdayakan Warga Binaan Perempuan Lewat Pelatihan Kuliner Dimsum

Warga binaan Rutan Kelas IIA Balikpapan mengikuti pelatihan pembuatan dimsum yang dipandu oleh instruktur kuliner, Senin 13 Oktober 2025. (istimewa)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA — Upaya pembinaan warga binaan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Balikpapan, kembali mendapat perhatian lewat kegiatan yang tidak hanya menanamkan kedisiplinan, tetapi juga mengasah potensi kewirausahaan.

Kali ini, Rutan Balikpapan bekerja sama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan, menggelar pelatihan memasak bagi warga binaan perempuan.

Pelatihan yang berlangsung di aula Rutan itu melibatkan CV Ariya Magga Jaya serta Forum UMKM Balikpapan Tengah sebagai mitra teknis. Fokus kegiatan ini adalah keterampilan membuat dimsum, salah satu kuliner modern yang banyak diminati dan memiliki prospek ekonomi menjanjikan.

Selain praktik langsung, peserta juga mendapatkan bimbingan dari Chef Dyah Retnani, yang memberikan materi lengkap mulai dari pengolahan bahan, teknik memasak, hingga strategi pemasaran produk rumahan.

Tujuannya agar keterampilan yang diperoleh bisa menjadi modal berharga untuk membangun usaha mandiri, setelah masa pembinaan berakhir.

Kepala Rutan Balikpapan, Agus Salim, mengapresiasi dukungan berbagai pihak yang turut membantu terselenggaranya kegiatan tersebut. Dia menekankan pembinaan di lembaganya kini diarahkan pada pendekatan yang lebih humanis dan produktif.

“Perempuan memiliki potensi besar untuk bangkit dan mandiri. Kami ingin mereka keluar dari sini tidak hanya dengan semangat baru, tetapi juga dengan keahlian yang bermanfaat bagi kehidupan mereka di luar nanti,” kata Agus, Senin 13 Oktober 2025.

Diterangkan, konsep pembinaan di Rutan tidak hanya sebatas menjalani hukuman, melainkan juga menjadi proses pemulihan diri dan pemberdayaan.

“Kami ingin menjadikan Rutan sebagai tempat belajar, tempat menumbuhkan kembali rasa percaya diri, serta menemukan jati diri,” tuturnya.

Para peserta menyambut baik kegiatan ini. Tidak sedikit di antara mereka merasa termotivasi untuk mengembangkan kemampuan baru, yang dapat menjadi sumber penghasilan setelah bebas nanti.

Program pelatihan semacam ini diharapkan bisa terus berlanjut sebagai bagian dari pembinaan berkelanjutan yang berfokus pada pemberdayaan perempuan, dan peningkatan keterampilan hidup warga binaan.

Penulis: Heri | Editor: Saud Rosadi

Tag: