APBN 2026 akan Dijalankan dengan Prinsip Efisiensi dan Ketepatan Sasaran

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa bersama jajaran Ditjen Bea dan Cukai pada   Apel Khusus Hari Bea Cukai ke-79 Tahun 2025 di Jakarta, Senin (13/10/2025). (Foto Kemenkeu/Niaga.Asia)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – APBN 2026 akan dijalankan dengan prinsip efisiensi dan ketepatan sasaran. Langkah-langkah pengelolaan uang negara akan dilakukan secara hati-hati agar tidak mengganggu sistem keuangan nasional.

“Kami pastikan pengelolaan fiskal dijalankan dengan hati-hati, efisien, dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang kuat,” ujar Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa ketika menggelar Media Gathering bersama sejumlah wartawan ekonomi nasional, pada Jumat (10/10) secara virtual.

Dalam kesempatan tersebut, Menkeu berdialog langsung dan menjawab berbagai pertanyaan wartawan diantaranya seputar perkembangan APBN 2026, pertumbuhan ekonomi, serta kebijakan fiskal pemerintah.

Dalam dialog tersebut, Menkeu juga optimistis terhadap prospek ekonomi nasional. Ia menjelaskan bahwa percepatan belanja pemerintah dan pertumbuhan kredit perbankan akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi pada akhir 2025, hingga tahun 2026. Pemerintah akan memastikan program belanja berjalan tepat waktu, tepat sasaran, dan tanpa kebocoran.

“Selain itu, pemerintah komitmen untuk terus memperkuat integritas aparatur fiskal, khususnya di bidang perpajakan dan kepabeanan,” ujarnya.

Ia menegaskan akan memberi penghargaan bagi pegawai berprestasi serta menindak tegas pelanggaran yang terjadi, demi menjaga profesionalitas dan kepercayaan publik.

Menkeu juga menyoroti pentingnya pengelolaan anggaran yang bertanggung jawab. Ia secara tegas mengatakan bahwa pemerintah akan terus mengoptimalkan pembiayaan pembangunan tanpa membebani fiskal secara berlebihan, dengan memastikan setiap utang digunakan secara produktif dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Sumber: Biro KLI Kemenkeu | Editor: Intoniswan 

Tag: