Kaltim Lestarikan Kearifan Lokal dan Seni Daerah Melalui Mural

Para siswa dari 7 sekolah di Samarinda berlatih kesenian rupa mural di UPTD Taman Budaya Kaltim, Selasa 14 Oktober 2025. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — UPTD Taman Budaya Kalimantan Timur menggandeng generasi muda untuk melestarikan kesenian dan memperkenalkan kearifan lokal Kaltim melalui kesenian mural.

Kesenian mural sendiri merupakan seni lukis yang dituangkan pada permukaan dinding dan bidang yang datar, yang sarat dengan makna.

Sekitar 50 pemuda Kaltim dari MAN 2 Samarinda, SMA Katolik WR. Soepratman, SMA Negeri 7 Samarinda, SMA Negeri 2 Samarinda, SMA Negeri 5 Samarinda, SMA Asisi Samarinda, dan SMA Islam Samarinda, belajar membuat seni mural ini selama tiga hari sejak 13-15 Oktober 2025, berlangsung di UPTD Taman Budaya Kaltim.

Kepala Seksi Pengembangan Publikasi Kesenian Sulistio Rini menerangkan, pelatihan ini merupakan kegiatan tahunan yang telah berlangsung sejak 2020 lalu.

“Kita bisa lihat di sekeliling taman budaya banyak karya-karya mural dari seniman dengan anak-anak sekolah,” kata Rini, Selasa 14 Oktober 2025.

Tujuan utama dari kegiatan ini bukan sekadar menghiasi ruang kosong, melainkan untuk memberikan daya tarik yang unik bagi Taman Budaya yang terinspirasi pada Taman Budaya yang ada di luar daerah.

Karya mural sarat dengan makna di setiap goresan kuas. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

“Kami terinspirasi dengan beberapa taman budaya di Indonesia seperti di Lampung dan Kalimantan Selatan, mereka punya mural,” ujar Rini.

Dia menjelaskan, mural sendiri berbeda dengan graffiti, di mana secara bentuk mural memiliki gambar yang berarti bukan sekedar coretan.

Berbagai lukisan mural yang diajarkan kepada generasi muda yakni mural bergambarkan tari-tarian khas Kaltim seperti tari pesisir, pedalaman dan keraton serta mural bergambarkan kisah-kisah rakyat di masyarakat Kaltim dan kearifan lokal daerah.

Termasuk juga mural bergambarkan alat musik daerah, agar alat musik ini semakin dikenal secara luas.

“Kita ingin generasi muda paham karya seni mural dan bisa mengekspresikan,” terang Rini.

Melalui kesenian mural ini, diharapkan dapat menarik pengunjung lokal maupun luar daerah untuk berkunjung ke Kaltim.

Karya mural dari siswa dan siswi 7 sekolah di Samarinda. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

“Kita menggandeng seniman lokal seperti komunitas seni lukis. Salah satunya komunitas seni rupa rumah kayu untuk menghidupkan mural ini,” sebut Rini.

Sementara, Pembina dari Komunitas Seni Rupa Rumah Kayu, Alim mengatakan, cat dan tekstur dinding perlu diperhatikan agar lukisan di dinding dapat awet bertahun-tahun.

“Kita menggunakan cat dinding air, ketahanan lukisan ini bisa sampai 2 tahun kalau di luar tempat terbuka,” katanya.

“Selain itu kondisi dinding gak boleh lembab dan kondisi kering,” tambah Alim.

Adapun teknik pelukisan mural yang diajarkan di sini yakni teknik-teknik bagi pemula.

“Seperti cara megang kuasnya, pengaplikasian campuran warnanya, agar pas kombinasi air dan catnya, agar gak terlalu cair,” demikian Alim

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi

Tag: