DPRD Balikpapan Pantau Progres Fisik dan Serapan Anggaran Revitalisasi Pasar Klandasan

Pekerja menyelesaikan pembangunan Pasar Klandasan, bagian dari proyek revitalisasi kawasan perdagangan rakyat di Balikpapan (Foto : Putri/Niaga.Asia)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Pekerjaan revitalisasi Pasar Klandasan di Balikpapan saat ini masih berlangsung, dengan fokus pada penyelesaian tiga blok utama sebelum akhir tahun anggaran 2025.  Dinas Perdagangan melaporkan progres fisik rata-rata mencapai 70 persen, sementara sisa waktu pelaksanaan proyek tinggal dua bulan.

Tiga proyek utama tersebut meliputi penyempurnaan Blok C, pembangunan Blok D, dan revitalisasi Blok Kuliner. Kawasan ini menjadi pusat aktivitas perdagangan di Kelurahan Klandasan Ulu, menampung pedagang kelontong, kuliner, dan usaha mikro warga setempat.

Sekretaris Dinas Perdagangan Balikpapan, Syafaruddin, menjelaskan bahwa, Blok C masih tersisa sekitar 30 persen pekerjaan di bagian atas. Blok D dan Blok Kuliner kami targetkan selesai sesuai tenggat waktu.

 

Pembangunan Blok D dikerjakan oleh CV Rakid Putra Sugihasan dengan nilai kontrak Rp 9,5 miliar, masa pelaksanaan 150 hari kalender terhitung sejak 24 Juli hingga 20 Desember 2025.

Ia menyebut, pekerjaan itu akan difokuskan pada penataan area pedagang kelontong dan pembenahan utilitas dasar.

Sementara Blok Kuliner ditangani Diktira Jaya dengan kontrak Rp 1,5 miliar, durasi proyek sama 150 hari kalender sejak 14 Juli 2025. Revitalisasi mencakup peningkatan lantai, penambahan fasilitas pendukung, serta penerapan konsep food court untuk memperkuat fungsi sebagai sentra kuliner rakyat.

Syafaruddin menambahkan, cuaca menjadi kendala tersendiri, tetapi pihaknya tetap optimistis seluruh pekerjaan dapat rampung tepat waktu.

“Kami tetap berkomitmen menyelesaikan pekerjaan sesuai target kontrak,” tekannya.

Komisi II DPRD Balikpapan terus memantau progres proyek. Ketua Komisi II, Fauzi Adi Firmansyah, menyebut dari hasil rapat bersama Dinas Perdagangan, serapan anggaran proyek fisik belum maksimal.

“Rata-rata progres masih di angka 50 sampai 70 persen, sementara waktu tersisa sangat singkat. Kami tidak ingin proyek molor atau tersisa pekerjaan tahun depan,” terang Fauzi.

DPRD berencana melakukan kunjungan lapangan untuk memastikan kesesuaian laporan dengan kondisi aktual di lokasi.

Ia menekankan, langkah ini penting untuk mengetahui kendala teknis yang menghambat pekerjaan sekaligus memastikan serapan anggaran sesuai rencana.

Selain evaluasi proyek saat ini, DPRD juga menyoroti dampak pemangkasan Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp 1,8 triliun terhadap rencana pembangunan pasar pada tahun depan, termasuk Pasar Inpres Kebun Sayur yang masih dalam tahap perencanaan.

“Kalau ada pengurangan TKD, otomatis kemampuan belanja daerah ikut terpengaruh. Karena itu, proyek yang berjalan sekarang harus dipastikan selesai tepat waktu,” ungkapnya.

Melalui pemantauan dan evaluasi ini, DPRD berharap seluruh program revitalisasi pasar di Balikpapan dapat selesai sesuai jadwal, sehingga infrastruktur perdagangan rakyat berfungsi optimal dan mendukung perekonomian lokal.

Penulis : Putri | Editor : Intoniswan

Tag: