PLN Targetkan 1.285 Desa Teraliri Terangnya Listrik di Tahun 2025

Pembangunan infrastruktur jaringan program listrik desa di Musi Banyuasin oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia bersama Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo. (PLN UID Kaltimra)

MUSI BANYUASIN.NIAGA.ASIA – Pemerintah terus memperluas pemerataan akses listrik PT PLN (Persero) di seluruh pelosok negeri, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya (ESDM) dalam program Listrik Desa (Lisdes).

Program Lisdes menargetkan pembangunan infrastruktur kelistrikan di 1.285 desa hingga akhir tahun 2025. Langkah ini menjadi wujud nyata kehadiran negara dalam memastikan keadilan energi bagi seluruh rakyat Indonesia.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat meninjau progres program Lisdes, sekaligus penyalaan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) di Desa Bandar Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin mengatakan, terang listrik merupakan hak setiap warga negara. Karena itu, pemerintah bersama PLN berkomitmen memberikan akses listrik merata hingga tahun 2030.

“Target Presiden Prabowo yang kami terjemahkan dalam arah kebijakan adalah penyelesaian pemerataan listrik di seluruh Indonesia pada 2029 – 2030,” kata Bahlil, Sabtu 18 Oktober 2025.

Bahlil menuturkan, Presiden Prabowo menargetkan 5.758 desa dan 4.310 dusun dapat segera bebas dari kegelapan. Pemerintah memastikan program Lisdes terus dikebut agar rakyat dapat menikmati terang, dan memanfaatkan listrik untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

Pembangunan infrastruktur kelistrikan di daerah terpencil tidak selalu menguntungkan secara bisnis bagi PLN. Namun, Bahlil menegaskan bahwa negara wajib hadir untuk memberikan akses setara bagi seluruh warga.

“Melistriki desa biayanya cukup tinggi, tapi negara harus hadir untuk memastikan penerangan. Presiden sangat konsen untuk bagaimana bisa memberikan layanan listrik sebagai bentuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” jelas Bahlil.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyampaikan, sejalan dengan arahan Presiden dan Menteri ESDM, PLN berkomitmen menuntaskan agenda pemerataan listrik hingga ke wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

“Melalui listrik, perubahan besar dapat terjadi bagi masyarakat. Mulai dari peningkatan taraf hidup, pertumbuhan ekonomi desa, hingga pembukaan lapangan kerja baru. PLN siap menjalankan amanat pemerintah untuk menerangi seluruh negeri tanpa terkecuali,” tegas Darmawan.

Untuk melistriki 1.285 desa di tahun 2025, PLN akan membangun infrastruktur jaringan tegangan menengah sepanjang 4.770 kilometer sirkuit (kms), 3.265 kms jaringan tegangan rendah, dan 94.040 kilovolt ampere (kVA) gardu distribusi. Melalui upaya tersebut, diharapkan lebih dari 77 ribu keluarga bisa menikmati listrik.

“Ini bukan sekadar angka, tapi kehidupan yang berubah. Anak-anak bisa belajar malam hari, usaha kecil bisa tumbuh, dan desa jadi lebih sejahtera,” ujar Darmawan.

Sumatera Selatan memiliki 11 desa yang merupakan bagian dari total 1.285 lokasi program Lisdes di Anggaran Belanja Tambahan (ABT) 2025. Dari 11 desa tersebut, 7 desa di antaranya berada di wilayah Musi Banyuasin, yakni Desa Bandar Jaya, Desa Epil Barat, Desa Kepayang, Desa Mangsang, Desa Muara Merang, Desa Pangkalan Bulian, dan Desa Sako Suban.

Kepala Desa Bandar Jaya, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Banyuasin, Rosidin menyampaikan rasa syukur karena penantian panjangnya kini membuahkan hasil. Dusun 4 Sungai Putih akan segera dilistriki lewat Program Lisdes ABT 2025.

“Hampir 10 tahun warga menunggu. Alhamdulillah dalam waktu yang dekat jaringan listrik dan sarana penerangan khususnya untuk masyarakat bakal terealisasi.

Masyarakat desa mengucapkan kasih kepada Presiden Prabowo dan Menteri ESDM atas kerja kerasnya menghadirkan program. Listrik sangat membantu perekonomian warga dan mendukung anak-anak kami belajar dengan lebih baik,” kata Rosidin.

Hal senada diungkapkan Rohiya, warga Dusun 4 Sungai Putih, selama warga bergantung pada genset untuk penerangan malam hari dengan biaya hingga Rp 25 ribu per malam. Dia berharap seluruh proses yang dikerjakan desanya dapat segera rampung.

“Biasanya kami nyalakan genset dari jam 6 sampai jam 9 malam, biaya Rp 25 ribu semalam. Kalau sedang tak punya uang, ya gelap-gelapan. Semoga semuanya diberi keselamatan dan kelancaran dalam memasang listrik sampai ke desa kami,” jelas Rohiya.

Sumber: PLN UID Kaltimra | Editor: Budi Anshori | Advertorial

Tag: