24.888 Debitur di Kaltim Terima KUR 2025 Senilai Rp1,8 Triliun

Penyaluran KUR kepada para pelaku UMKM di Kaltim, Selasa 21 Oktober 2025. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Pemerintah resmi meluncurkan akad massal Kredit Usaha Rakyat (KUR) pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) se-Indonesia. Di Kaltim sendiri saat ini telah menerima 24.888 debitur dengan total penyaluran Rp1,8 triliun per Juni 2025.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (DPPKUKM) Kaltim Heni Purwaningsih menerangkan, program KUR itu untuk mempermudah pelaku usaha kontraktor berpenghasilan rendah dan UMKM, dalam meningkatkan produktivitas usahanya.

“Kita harapkan tidak ada penyimpangan peruntukan dari pemanfaatan pinjaman KUR ini,” kata Heni, di Pendopo Odah Etam Provinsi Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Selasa 21 Oktober 2025.

Diterangkan Heni, sejauh ini debitur yang menerima KUR derasal dari 9 lembaga penyalur ini, seperti BRI, Kaltimtara, BNI, BSI, Mandi, BTN, Bukopin, BCA dan Pegadaian, sebelumnya telah dilakukan penilaian kelayakan melalui proposal yang mereka ajukan.

“Kita juga akan melakukan pendampingan agar tidak terjadi penyimpangan, bekerja sama dengan perguruan tinggi,” ujar Heni.

Besaran biaya KUR yang diberikan kepada para pelaku UMKM ini disesuaikan dengan jenis usahanya.

“Untuk KUR Mikro Rp25 juta, KUR menengah dan produktif bisa sampai Rp200 juta-Rp250 juta,” terang Heni.

Dia merinci, per Juni 2025, tercatat Kaltim telah menyalurkan Rp1,8 Triliun untuk lebih dari 24 ribu debitur yang telah disalurkan melalui 9 lembaga penyalur.

“Per 16 Juni 2025, Kaltim menyalurkan 1,8 triliun untuk 24.888 debitur,” ucapnya.

Melalui KUR ini, diharapkan para pelaku UMKM dan pelaku usaha kontraktor dapat memperkuat pembiayaan untuk usaha yang mereka jalankan.

“Kita berharap dengan pembiayaan yang kuat ini melalui KUR, maka dapat mendorong UMKM kita untuk maju kedepannya,” terang dia.

Sementara Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni mengatakan peluncuran akad massal KUR 800.000 debitur secara nasional ini, untuk memudahkan masyarakat pelaku UMKM untuk mendapatkan pemodalan.

“Bunganya hanya 6 persen, sehingga kita upayakan agar masyarakat UMKM bisa mengambil program ini untuk mengembangkan usahanya,” kata Sri.

Dalam penyaluran dan pemanfaatan KUR ini, nantinya akan diawasi oleh masing-masing perguruan tinggi di Kaltim

“Jadi perguruan tinggi memberikan pembinaan kepada penerima KUR, agar investasinya tidak digunakan untuk hal lainnya,” demikian Sri Wahyuni.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi

Tag: