Transaksi UMKM Perempuan Balikpapan di IIMS 2025 Mencapai Rp27 Miliar

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Balikpapan, Ratih Kusuma, mengunjungi stand UMKM IWAPI Balikpapan dalam gelaran IIMS 2025 di Pentacity Mal. (Foto: Putri/Niaga.Asia)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Balikpapan, Ratih Kusuma, menyebut penyelenggaraan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 kali ini menunjukkan efek nyata terhadap aktivitas ekonomi lokal. Berdasarkan data Disporapar, nilai transaksi selama kegiatan mencapai Rp27 miliar, melampaui target awal Rp10 miliar.

“Transaksi sudah lebih dari dua kali lipat dari target. Ini menunjukkan kegiatan besar seperti IIMS memberi dampak langsung bagi pelaku usaha dan ekonomi lokal,” kata Ratih, Rabu (22/10/2025).

Ratih menuturkan, kesuksesan IIMS menjadi bukti kesiapan Balikpapan sebagai kota MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) mampu menampung berbagai event nasional berskala besar.

Ia menilai, kolaborasi lintas sektor yakni antara otomotif, pariwisata, dan UMKM telah membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.

“Balikpapan adalah kota MICE, jadi kami terus membuka diri untuk penyelenggara event nasional. Dari sini, efek ekonominya menyebar ke berbagai sektor, termasuk UMKM,” ujarnya.

Selain dampak ekonomi, Ratih menyakini keterlibatan perempuan dalam ajang otomotif nasional merupakan langkah positif untuk memperluas peran mereka di ruang publik.

“Perempuan kini tidak hanya jadi penonton dalam dunia otomotif. Dari ajang seperti IIMS, mereka bisa belajar teknik dasar berkendara dan memahami peluang bisnis di sektor otomotif,” jelasnya.

Ketua Bidang UMKM IWAPI Balikpapan, Andi Muliana. (Foto: Putri/Niaga.Asia)

Ketua Bidang UMKM IWAPI Balikpapan, Andi Muliana, mengungkapkan bahwa partisipasi UMKM perempuan dalam IIMS 2025 memberi hasil konkret bagi banyak anggota.

Penjualan meningkat, produk lebih dikenal, dan beberapa pelaku usaha berhasil menjalin kerja sama dengan pembeli baru dari luar daerah.

“Sebagian besar usaha kami berbasis rumah tangga. Jadi, event seperti IIMS benar-benar terasa dampaknya. Penjualan naik, dan beberapa anggota mendapatkan pelanggan baru,” ungkap Andi saat ditemui di Balikpapan.

Produk yang ditampilkan IWAPI meliputi makanan olahan, minuman, madu, sambal, serta kain batik dan songket hasil karya anggota. Semua produk dibuat mandiri oleh pelaku usaha perempuan yang tergabung dalam IWAPI.

“Kami membina anggota agar punya daya saing. Tidak semua produk bergerak cepat, tapi setiap event memberi ruang promosi yang penting,” tambahnya.

Menurut Andi, kerja sama dengan pemerintah daerah telah berjalan dalam bentuk fasilitasi keikutsertaan anggota pada berbagai pameran dan bazar. Setiap kali ada event besar, Dinas Pariwisata biasanya mengoordinasikan keterlibatan IWAPI agar kesempatan bisa dibagi merata kepada para pelaku usaha perempuan.

“Kalau ada event, kami dikabari oleh Dinas Pariwisata. IWAPI menentukan siapa yang bisa ikut. Jadi semua anggota punya kesempatan bergiliran,” sebutnya.

Selain membuka pasar, IWAPI juga berperan sebagai wadah pembelajaran bagi perempuan yang baru merintis usaha.

Banyak anggota yang awalnya belum memiliki produk, kemudian mendapat pendampingan dan kini bisa mandiri.

“Kami bukan hanya kumpulan pengusaha besar, tapi wadah pemberdayaan. Banyak yang mulai dari nol dan sekarang sudah punya usaha sendiri,” ungkapnya.

Andi berharap, keberlanjutan event semacam IIMS perlu dibarengi dukungan pemerintah dalam hal promosi digital dan pelatihan pemasaran. Dengan begitu, penjualan produk UMKM dapat terus berjalan meskipun event sudah berakhir.

“Kami berharap ada pendampingan lanjutan. Pemerintah bisa membantu promosi digital agar usaha UMKM tetap berputar setelah event selesai,” tutupnya.

Penulis : Putri | Editor : Intoniswan

Tag: