
TENGGARONG.NIAGA.ASIA – Di tengah turunnya kapasitas fiskal daerah, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memilih untuk tidak memangkas program pro-rakyat. Justru sebaliknya, Bupati Aulia Rahman Basri dan Wakil Bupati Rendi Solihin berkomitmen memperkuatnya agar denyut ekonomi tetap terjaga.
Salah satunya melalui Kredit Kukar Idaman (KKI), program pembiayaan tanpa bunga yang terbukti memberi napas segar bagi pelaku UMKM, petani, dan nelayan di Kukar. Program yang sudah berjalan pada periode sebelumnya ini dipastikan tidak akan berhenti. Bahkan cakupannya segera diperbesar agar mampu menjangkau lebih banyak pelaku usaha produktif.
“Program KKI lanjut, bahkan kita tingkatkan,” ungkap Bupati Aulia Rahman Basri setelah melakukan kunjungan lapangan di Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong, Kamis (23/10/2025).
Ia menegaskan bahwa KKI adalah instrumen penting dalam mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap pinjaman informal berbunga tinggi. Karena itu, pemerintah telah sepakat meningkatkan plafon pinjaman dari Rp50 juta menjadi Rp150 juta per debitur.
“Kita sudah komitmen dan bersepakat untuk menaikkannya dari Rp50 juta jadi Rp150 juta. Salah satu bentuk komitmen kita tahun depan, dividen yang kita peroleh dari Bank Kaltimtara sebesar Rp21 miliar di tahun 2024, itu akan kita sertakan kembali ke Bank Kaltimtara,” jelasnya.
Langkah tersebut membuat KKI tidak hanya berkelanjutan, melainkan tumbuh lebih kuat. Saat ini penyertaan modal daerah di Bank Kaltimtara mencapai sekitar Rp42 miliar. Penyaluran kredit pun berjalan sangat efektif, dengan tingkat serapan lebih dari 70 persen dan Non-Performing Loan (NPL) di bawah 2,5 persen.
Kondisi itu menandakan bahwa dana KKI benar-benar berputar di sektor produktif masyarakat dan pengembalian berjalan sehat. Pemerintah pun yakin peran KKI akan semakin besar dalam mendorong usaha rakyat naik kelas.
“Sudah nampak dampaknya ya, karena apa, karena kita lihat dari segi pinjaman itu sudah bagus serapannya. Tingkat kemacetannya rendah, artinya kan uang ini mutar tuh. Dari situ saja kita sudah bisa lihat dan kalau kita inline kan dengan pertumbuhan UMKM serta pertumbuhan petani dan nelayan, itu juga secara eksponensial, itu terdampak,” bebernya.
“Jadi nelayan tingkat kenaikannya juga bagus. Petani juga ya, meskipun agak lambat itu juga sudah termasuk bagus lah. Kalau UMKM juga lumayan bagus peningkatannya,” tambah pria kelahiran 1985 tersebut.
Tidak berhenti di situ, Pemerintah Kabupaten Kukar rupanya juga menargetkan peningkatan plafon hingga Rp500 juta dalam skema KKI Terbaik. Hanya saja beber Bupati Aulia, Bank Kaltimtara menunggu tambahan penyertaan modal yang telah disiapkan pemerintah dan direncanakan bisa terealisasi pada tahun 2026 mendatang.
“Memang Bank Kaltimtara belum berani untuk menaikkan dari Rp50 juta menjadi Rp500 juta. Karena apa, karena penyertaan modal yang baru, belum masuk. Insya Allah nanti di 2026 itu kita sertakan, karena memang posnya itu sudah kita siapkan. Posnya ini dari dividen kita yang diperoleh dari Bank Kaltimtara di tahun kemarin. Nah, ini yang kita kembalikan masukkan ke sana untuk dijadikan sebagai program KKI gitu,” paparnya.
Dirinya juga menegaskan bahwa meskipun APBD sempat menurun, komitmen anggaran untuk KKI tidak akan dikurangi. Pemerintah ingin memastikan roda ekonomi kecil tetap berputar dan masyarakat produktif semakin mandiri.
“Kami pastikan tahun 2026 untuk mendukung program KKI yang nantinya akan kita sebut sebagai KKI Terbaik. Insyaallah penyertaan modal tetap akan kita laksanakan di Bank Kaltimtara,” tutupnya.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | Advertorial
Tag: Aulia Rahman BasriPemkab Kukar