Jangan Menumpuk di RSUD AW Sjahranie, Tiga RS Ini Juga Terima Pasien Umum

Wagub Kaltim Seno Aji saat memberikan keterangan kepada wartawan, Rabu 29 Oktober 2025. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Pemprov Kaltim meninjau kondisi layanan kesehatan tiga rumah sakit milik daerah, Rabu 29 Oktober 2025 malam.

Ketiga RS itu adalah RSJD Atma Husada Mahakam Jalan Kakap, RSUD Aji Muhammad Salehuddin II Jalan KH Wahid Hasyim I, dan RS Mata Jalan M Yamin. Terpantau dari ketiga rumah sakit itu, layanan instalasi gawat darurat (IGD) relatif kosong.

Pemprov Kaltim mengajak masyarakat untuk dapat menjadikan ketiga rumah sakit itu sebagai rumah sakit rujukan pengobatan untuk jenis penyakit ringan.

Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji mengatakan, kunjungan dia untuk memastikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat berjalan optimal.

“Kita memantau, kita ingin pelayanan masyarakat berjalan baik,” kata Seno.

Berdasarkan pantauan langsung di lapangan itu, ketiga RS semula dianggap hanya melayani penyakit spesifik. Ternyata, ketiganya juga memiliki layanan IGD yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum untuk penanganan penyakit-penyakit ringan.

“Ternyata di IGD bisa digunakan untuk masyarakat umum. Artinya sosialisasi ke masyarakat harus ditingkatkan lagi. Kita ingin ketiga rumah sakit ini bisa digunakan masyarakat juga,” ujar Seno.

Seno menjamin bahwa kondisi ketiga rumah sakit tersebut sangat bagus, dengan peralatan medis yang lengkap dan ketersediaan dokter yang mumpuni.

Seno Aji bersama Kadinkes Kaltim Jaya Mualimin saat berada di area RSUD AW Sjahranie. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

“Antreannya kosong, peralatannya lengkap. Tapi kebanyakan masyarakat selama ini memilih ke AW Sjahranie,” sebut Seno.

Kecenderungan masyarakat yang hanya fokus menjadikan RSUD AW Sjahranie sebagai rujukan utama, berdampak pada mengular nya antrean pasien. Untuk itu, ke depannya Pemprov Kaltim akan melakukan sosialisasi lebih masif kepada masyarakat, agar program kesehatan Gratispol di seluruh rumah sakit melayani masyarakat secara merata.

“Tidak hanya AW Sjahranie saja, ada banyak rumah sakit yang bisa menampung di IGD-nya. Ini harus kita buat supaya masyarakat paham, bahwa tidak hanya AW Sjahranie. Di Samarinda ini mereka bisa gunakan rumah sakit lain,” jelas Seno.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Jaya Mualimin menambahkan, ke depannya layanan IGD di tiga rumah sakit milik Pemprov lainnya, akan dioptimalkan untuk menangani kasus-kasus penyakit ringan.

“Seperti magh atau gastritis (peradangan dinding lambung) bisa dilakukan di tiga rumah sakit ini,” kata Jaya.

“Tadi juga Pak Wagub sudah menemukan pasien di RS mata ada berobat magh, ternyata bisa. Jadi nantinya di sini (di RSUD AW Sjahranie) untuk pasien yang gejala berat dan gawat. Kalau pasien yang ringan seperti flu cukup di sana (RSJD Atma Husada Mahakam, RS Aji Muhammad Salehuddin II dan RS Mata),” jelas Jaya.

Dengan terbaginya tiga layanan pengobatan ini, ke depannya Pemprov Kaltim optimistis masalah antrean dan permasalahan yang sifatnya teknis di RSUD AW Sjahranie bisa tertangani dari waktu ke waktu.

“Kalau ini bisa dibagi, InsyaAllah ini di RSUD AW Sjahranie bisa rapi. Tadi kita cek di rumah sakit KORPRI (RS Aji Muhammad Salehuddin II) pasiennya cuman satu. Padahal sarana dan alat kesehatan cukup bagus dan dokter juga ada, termasuk rapat inapnya juga masih kosong,” demikian Jaya Mualimin.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi

Tag: