1.886 P3K dan Tenaga Paruh Waktu Resmi Dilantik Bupati Kukar Aulia Rahman Basri

Momen kebahagiaan terpancar dari wajah para P3K dan tenaga paruh waktu usai dilantik secara resmi oleh Bupati Kukar Aulia Rahman Basri. (Niaga.Asia/Lydia Apriliani)

TENGGARONG.NIAGA.ASIA – Sebanyak 1.886 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) dan tenaga paruh waktu secara resmi dilantik oleh Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Aulia Rahman Basri, Jumat (31/10/2025), di Lapangan Kantor Bupati Kukar, Tenggarong.

Pelantikan tahap kedua ini turut dihadiri Wakil Bupati (Wabup) Rendi Solihin, dan Sekretaris Daerah (Sekda) Sunggono Kasnu, pimpinan masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kabupaten Kukar serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kukar.

Bupati Aulia menyampaikan selamat kepada seluruh peserta yang baru saja dilantik dan kini resmi memiliki Nomor Induk Pegawai (NIP). Ia menegaskan, momentum ini adalah hasil dari perjuangan panjang para tenaga honorer dan pegawai non-ASN yang akhirnya memperoleh kejelasan status sebagai P3K.

“Atas nama Pemerintah Daerah dan pribadi, kami mengucapkan selamat kepada yang hari ini resmi dilantik. Kami tahu proses ini tidak pendek, tapi perjuangan panjang mereka benar-benar berbuah manis hari ini,” ujarnya.

P3K kata Bupati Aulia, adalah garda terdepan pelayanan publik di Kabupaten Kukar. Menurut dia, kualitas pelayanan masyarakat sangat bergantung pada etos kerja dan integritas para pegawai pemerintah.

“Wajah Pemerintah Kabupaten Kukar dilihat dari bagaimana pegawainya bekerja. Kalau pelayanan baik dan kinerjanya bagus, maka masyarakat menilai pemerintah kita baik. Tapi kalau malas, tidak disiplin, atau tidak ramah, itulah wajah yang dilihat masyarakat,” jelasnya.

Ia juga menegaskan bahwa P3K yang sudah dilantik dan mendapatkan Surat Keputusan (SK) penempatan tidak diperkenankan meminta pindah lokasi kerja.

“Filosofi keberadaan P3K ini adalah untuk menutupi kekurangan tenaga di perangkat daerah. Kalau ada yang pindah-pindah, maka kekosongan itu tidak akan pernah terisi. Jadi jangan merengek-rengek minta pindah ke tempat lain,” katanya.

Ia juga meminta kepala perangkat daerah di Kukar agar tidak memberikan nota dinas yang memindahkan P3K tanpa alasan mendesak. Pemerintah daerah, lanjutnya, berkomitmen menghadirkan layanan pemerintahan yang merata hingga ke wilayah terjauh seperti Tabang, Samboja, dan Marangkayu.

“Kita ingin memberikan layanan pemerintahan yang sama di seluruh kecamatan. Kita ingin memberikan rasa dan hadirnya pemerintah bukan hanya di Kecamatan Tenggarong saja, tetapi hadirnya pemerintah juga di Kecamatan Tabang, Marangkayu, serta Samboja yang berbatasan dengan Balikpapan. Pemerintah Kabupaten Kukar hadir di sana,” terangnya.

Tak lupa, ia juga mengingatkan bahwa masa kerja P3K dan tenaga paruh waktu yang baru saja dilantik akan dievaluasi setiap tahunnya sebelum diperpanjang. Namun ia memastikan, bagi pegawai yang menunjukkan kinerja baik, kontraknya akan diperpanjang secara otomatis.

“Kami pastikan, jika semuanya bekerja dengan baik, Insyaallah SK-nya otomatis diperpanjang untuk tahun-tahun berikutnya,” tegasnya.

Mengingat kondisi keuangan daerah yang menurun drastis, pria kelahiran 1985 ini juga menyinggung soal APBD Kukar tahun 2025 berada di kisaran Rp11,5 triliun, sedangkan tahun depan diperkirakan hanya sekitar Rp6,3–7 triliun.

“Hampir setengahnya dipangkas. Belanja pegawai dan pemeliharaan sudah mencapai Rp3,5 triliun. Tapi saya berjanji, jika kondisi keuangan membaik, fasilitas dan insentif bagi P3K akan kita tingkatkan,” beber Bupati Aulia di hadapan para pegawai yang baru dilantik.

Sementara itu, Mario Henly salah satu P3K yang baru saja dilantik dengan penetapan sebagai tenaga administrasi di SDN 007 Tenggarong, mengaku sangat bersyukur akhirnya resmi diangkat setelah empat tahun mengabdi.

“Alhamdulillah, penantian kami akhirnya tiba. Ini kebanggaan tersendiri karena tahun ini formasi teknis juga dibuka, bukan hanya guru atau tenaga kesehatan,” katanya.

Di tempat yang sama, Lisa Wijaya, P3K yang ditempatkan di Kecamatan Tabang, menyebut dirinya sudah mengabdi sejak 2006. Ia pun bersyukur akhirnya dilantik setelah lama mengabdi hampir 20 tahun.

“Dari usia 23 sampai sekarang 41 tahun baru diangkat. Alhamdulillah akhirnya. Di mana pun kerja enggak masalah, yang penting semangat semangat untuk masa depan. Masa sudah 20 tahun nyerah,” ungkap Lisa, yang sebelumnya merupakan pegawai honorer di Sekretariat Daerah (Setda) Pemerintah Kabupaten Kukar.

Kemudian Yuniar, wanita berusia 35 tahun yang juga baru dilantik ini menyebut bahwa pelantikan ini sebagai momen yang sangat membahagiakan.

“Tujuh tahun menunggu akhirnya terwujud. Harapannya, bisa jadi pelayan masyarakat yang amanah,” pungkasnya.

Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | Advertorial

Tag: