Nilai Impor Kaltim September 2025 Naik 41,21 Persen Dibandingkan Agustus

aa
BPS Kaltim mencatat total nilai impor Provinsi Kalimantan Timur bulan melalui 3 pelabuhan bongkar terbesar pada September 2025 adalah Pelabuhan Balikpapan (US$349,56 juta), Pelabuhan Tanjung Bara (US$29,41 juta), dan Pelabuhan Kariangau (US$21,26 juta). (KKT Balikpapan) 

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Nilai impor Provinsi Kalimantan Timur pada September 2025 tercatat sebesar US$438,38 juta, atau naik sebesar 41,21 persen jika dibandingkan dengan nilai impor Agustus 2025.

“Nilai impor migas tercatat sebesar US$374,87 juta, atau naik sebesar 59,97 persen dibandingkan dengan nilai impor Agustus 2025. Sebaliknya, nilai impor nonmigas September 2025 tercatat sebesar US$63,51 juta, atau turun sebesar 16,55 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Dr. Yusniar Juliana dalam keterangan resminya yang disampaikan secara daring, Senin (3/11/2025).

Menurut Yusniar, peningkatan nilai impor nonmigas terbesar terjadi pada golongan barang kapal, perahu, dan struktur terapung yang mengalami kenaikan sebesar US$5,05 juta (61,36 persen). Sebaliknya, penurunan nilai terdalam terjadi pada golongan barang kendaraan dan bagiannya sebesar US$4,02 juta (47,91 persen).

“Dilihat dari peranannya terhadap total impor nonmigas pada periode Januari–September 2025, kontribusi terbesar negara asal barang didominasi oleh Tiongkok sebesar US$315,96 juta dengan peranan 35,55 persen, diikuti oleh Jerman sebesar US$78,14 juta dengan peranan 8,79 persen, dan Amerika Serikat sebesar US$70,39 juta dengan peranan 7,92 persen,” sambungnya.

Menurut golongan penggunaan barang, pada September 2025 golongan barang bahan baku/penolong dan barang modal mengalami peningkatan sedangkan golongan barang konsumsi mengalami penurunan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Impor golongan barang bahan baku/penolong dan barang modal mengalami peningkatan masing-masing sebesar 43,87 persen dan 9,80 persen. Sebaliknya, golongan barang konsumsi mengalami penurunan sebesar 38,18 persen.

Yusniar juga melaporkan bahwa, neraca perdagangan Provinsi Kalimantan Timur pada September 2025 mengalami surplus sebesar US$1.239,98 juta. Neraca perdagangan sektor nonmigas tercatat surplus sebesar US$1.468,74 juta, sebaliknya sektor migas tercatat defisit sebesar US$228,76 juta.

BPS Kaltim mencatat, total nilai impor Provinsi Kalimantan Timur melalui 3 pelabuhan bongkar terbesar pada September 2025 adalah Pelabuhan Balikpapan (US$349,56 juta), Pelabuhan Tanjung Bara (US$29,41 juta), dan Pelabuhan Kariangau (US$21,26 juta).

Jika dibandingkan dengan Agustus 2025, nilai impor pada 5 pelabuhan utama mengalami peningkatan sebesar 48,78 persen, atau dari US$294,65 juta menjadi US$438,38 juta pada September 2025.

Selama periode Januari–September 2025, nilai impor Pelabuhan Balikpapan menyumbang 75,37 persen terhadap total impor Provinsi Kalimantan Timur, kemudian diikuti Pelabuhan Kariangau sebesar 7,17 persen, dan Pelabuhan Sepinggan sebesar 6,50 persen

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: