Periode Januari – September 2025 Realisasi Investasi di Sektor Industri Pengolahan Nonmigas Rp562,7 Triliun

Ilustrasi Bank Indonesia

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Sepanjang periode Januari – September 2025, realisasi investasi di sektor industri pengolahan nonmigas (IPNM) mencapai Rp562,7 triliun. Angka tersebut terdiri atas Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp178,9 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp383,8 triliun.

“Dari sisi investasi, industri manufaktur menyumbang 37,73 persen terhadap total investasi nasional. Sementara untuk ekspor, kontribusinya bahkan mencapai 81 persen dari total ekspor nasional. Hal ini menunjukkan bahwa iklim investasi di Indonesia terutama sektor manufaktur masih menarik bagi investor asing dan dalam negeri,” ungkap Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Kamis (6/11).

Dari sisi tenaga kerja, industri pengolahan menyerap tenaga kerja sebanyak 20,31 juta tenaga kerja atau sekitar 13,86 persen dari total tenaga kerja nasional. Dalam periode Febuari – Agustus 2025 industri pengolahan menyerap tenaga kerja sekitar 210 ribu orang dan merupakan sektor ekonomi kedua terbesar menyerap tenaga kerja setelah sektor kontruksi.

“Industri pengolahan telah menjadi sektor penyerap tenaga kerja kedua terbesar pada periode Februari sampai Agustus 2025. Hal ini membuktikan bahwa kinerja manufaktur telah menciptakan lapangan kerja formal bagi rakyat Indonesia yang telah masuk usia kerja. Penyerapan tenaga kerja sektor manufaktur telah berkontribusi terhadap ekonomi keluarga pekerja dan perekonomian nasional. Bahkan terdapat industri juga telah menyerap pekerja yang terkena PHK disektor ekonomi lain,” ujar Agus.

Meski tumbuh cukup tinggi, utilisasi sektor manufaktur masih pada level 59,28 persen. Masih terbuka ruang untuk meningkatkan utilisasi produksi manufaktur melalui peningkatan permintaan produk manufaktur, baik domestik maupun ekspor serta peningkatan efisiensi produksi sehingga utilisasi mencapai titik optimalnya.

“Tingkat utilisasi industri pengolahan nonmigas saat ini berada pada level 59,28 persen, menandakan masih terbuka ruang yang besar untuk ekspansi dan peningkatan kapasitas produksi nasional sampai pada titik optimumnya guna mencetak PDB lebih besar lagi,” ujar Menperin.

Sumber: Siaran Pres Kemenperin | Editor: Intoniswan

Tag: