
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Transaksi UMKM Kalimantan Timur (Kaltim) menunjukkan geliat luar biasa. Pada gelaran Kaltim Paradise of The East X SummerFest 2025 sukses mencatatkan total transaksi UMKM menembus Rp1 miliar dalam kurun waktu empat hari, mulai dari 5 hingga 8 November 2025 di Gedung Convention Hall Sempaja Samarinda jalan KH Wahid Hasyim.
Acara yang melibatkan 132 pelaku UMKM Kaltim, bersinergi dengan Pemerintah Daerah, dan Lembaga Keuangan ini, menjadi bukti nyata potensi besar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Bumi Etam untuk bersaing dipasaran nasional maupun internasional.
Plh. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Agus Taufik menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kolaborasi semua pihak yang menghasilkan dampak ekonomi signifikan ini.
“Perputaran ekonomi yang ada di event ini selama 4 hari cukup puas. Kedepannya, event ini akan berkelanjutan untuk mempromosikan produk UMKM kita,”katanya dalam Penutupan Kaltim Paradise of The East X SummerFest 2025, Sabtu (8/11/2025).
Kesuksesan ini tidak lepas dari tingginya antusias masyarakat, selama empat hari penyelenggaraan ditambah hadirnya bintang tamu Letto dan Ghea Indrawari, berhasil menarik 27.105 pengunjung dan menjangkau lebih dari 1,56 Juta tayangan pada platform media sosial.
Agus Taufik berharap sinergi cemerlang ini dapat terus berlanjut sebagai fondasi kokoh untuk pemberdayaan ekonomi Kaltim. Ia memandang kegiatan ini sebagai jembatan bagi para pelaku UMKM untuk memperluas jangkauan pasar mereka.
“Semoga tahun depan depan kegiatan seperti ini dapat diadakan lagi dengan skala yang lebih besar, menghadirkan UMKM dari seluruh Kabupaten/Kota di Kaltim,” ucapnya.
Realiasi pembiayaan Rp16,87 miliar
Selain itu, komitmen nyata untuk memperkuat modal usaha UMKM juga terwujud melalui kegiatan Business Matching pembiayaan. Melalui program unggulan BIMA ETAM yang disinergikan dengan OJK dan Pemerintah Daerah, telah berhasil disalurkan pembiayaan produktif kepada 256 UMKM dengan total nilai mencapai Rp16,87 Miliar.
BI Kaltim juga terus mendorong UMKM untuk naik kelas dan menembus pasar yang lebih luas, termasuk skala nasional dan ekspor, melalui event bergengsi seperti Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) dan Karya Kreatif Indonesia (KKI). Melalui event ini UMKM kian naik kelas, berdaya saing dan berkelanjutan.
“Melalui standar ekonomi berkelanjutan dan produk ekonomi hijau ini, kita terus melakukan inovasi agar produk UMKM kita dapat go nasional bahkan global,”jelasnya.

Sementara, Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni mengatakan bahwa banyak usaha di Kaltim yang dapat bersaing di pasar nasional bahkan internasional, salah satunya Wastra. Bentuk Wastra di Kaltim sendiri cukup beragam, tenun doyo, badong tencep, kriong dan sarung Samarinda.
“Bahkan ada di satu daerah itu kita dapati lebih dari satu jenis Wastra dan batiknya. Seperti Kutai Kartanegara ada batik Melayu Kutai, grecek, pucuk tegaron,” ucapnya.
Termasuk juga batik Wakarotos bermotif telah tangan dari ukiran gua prasasti Karat Sangkulirang-Mangkalihat berusia 40 ribu tahun dari Kutai Timur, menjadi desain batik khas daerah yang telah di tampilkan dalan ajang Indonesia Fashion Week.
“Kalau ini diperkenalkan bukan hanya memperkenalkan tentang Wastra tetapi mengedukasi nilai sejarah didalamnya,” demikian Sri Wahyuni.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Intoniswan
Tag: BI KaltimUMKM