Dua Minggu Latihan, Niswah Qonitah Sabet Juara 1 Ajang Membatik se-Kaltim

Niswah Qonitah kelas 8 MTs Darussalam International Boarding School Samarinda juara I lomba membatik tingkat SMP  pada gelaran Kaltim Paradise of The East X Summerfest 2025 di Convention Hall Sempaja Samarinda pada 7 November 2025. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Prestasi membanggakan diraih oleh Niswah Qonitah di ajang lomba membatik se-Kaltim pada gelaran Kaltim Paradise of The East X Summerfest 2025 di Convention Hall Sempaja Samarinda pada 7 November 2025 lalu.

Gadis berparas cantik asal sekolah MTs Darussalam International Boarding School Samarinda ini berhasil meraih juara pertama untuk lomba membatik kategori Sekolah Menengah Pertama se-Kaltim.

Atas prestasinya itu, Niswah Qonitah mengaku sangat bersyukur, meskipun banyak pengorbanan mulai dari biaya hingga waktu yang harus terbagi antara belajar akademik dan belajar membatik ini.

Dalam persiapan yang begitu mepet ini, Niswah harus berkejar-kejaran dengan waktu ujian sekolah. Gadis kelahiran 2011 ini bahkan rela mengikuti les privat membatik di Borneo Craft Indonesia, demi menguasai teknik mencanting yang menjadi kunci utama dari seni batik tulis.

“Kalau belajar baru banget, kemarin hanya dua Minggu latihan dan mengikuti les membatik, karena memang waktunya mepet dan harus bagi waktu dengan belajar karena mau dekat ujian,”katanya sembari tersenyum tipis.

Dua Minggu yang singkat ini diisi Niswah dengan belajar yang begitu intensif. Latihan mencanting dan pewarnaan batik ini tidak hanya mengandalkan les. Di rumah, ia melanjutkan sesi belajar membatik, dibimbing oleh kakaknya, terutama untuk menyesuaikan warna dalam proses pewarnaan batik tulis.

Niswah Qonitah mempraktikkan membatik pada lomba membatik tingkat SMP pada gelaran Kaltim Paradise of  The East X Summerfest 2025 di Convention Hall Sempaja Samarinda pada 7 November 2025 lalu. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

Kemenangan ini tentu terasa spesial, karena membatik merupakan hal relatif baru bagi Niswah. Sebelumnya anak kedua dari lima bersaudara pasangan Agus Salim dan Nuhamiah ini lebih mengenal pada seni menggambar dan mewarnai lukisan.

Hobi tersebut telah diasahnya sejak usia tiga tahun dan terbukti menghasilkan sejumlah prestasi yang membanggakan. Baik juara ditingkat daerah maupun nasional.

“Alhamdulillah sebelumnya sering juara 1 dan dua lomba gambar dan mewarnai ditingkat nasional, dan ditambah juara 1 lomba membatik ini akan makin di tingkatkan lagi skillnya,” ujarnya.

Meski demikian, dirinya tidak besar kepala. Hal ini tentu akan menjadi penambah semangat dirinya untuk belajar membatik lebih giat lagi kedepannya.

“Lomba membatik adalah event pertama bagi saya,” ucapnya.

Dalam kompetisi lomba membatik tingkat SMP dan SMA/SMK se-Kaltim kemarin, Niswah membawakan karya nuansa etnik Kaltim. Di atas sehelai kain, ia menggambar hewan endemik Kaltim seperti Pesut Mahakam dan Burung Enggang.

Peserta lomba membatik tingkat SMP pada gelaran Kaltim Paradise of  The East X Summerfest 2025 di Convention Hall Sempaja Samarinda pada 7 November 2025 lalu. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

Selain itu, dirinya juga menyematkan logo Bank Indonesia dan logo IKN sebagai simbol masifnya pembangunan di Kaltim saat ini yang dituangkan dalam kain batiknya.

Dalam capaian prestasi membanggakan tersebut, Niswah Qonitah mengaku peran orang tua adalah sosok paling penting dalam kesuksesannya. Persiapan membatik mulai dari biaya les hingga pembelian alat belajar membatik, memerlukan dana yang tak sedikit.

“Dukungan orang tua saya sangat penting dan mendukung sekali dari segi pembiayaan les dan membeli alat belajar membatik saja hampir Rp1 jutaan,” jelasnya.

Tidak hanya peran orang tua, peran guru di sekolah pun turut andil. “Untuk desain saya meminta referensi dari beberapa guru sanggar dan ustadzah di sekolah,” jelasnya.

Meski waktu latihan yang sangat singkat dan penuh tantangan yang harus dihadapinya dalam belajar membatik ini.

Namun baginya hasil yang didapatkannya kemarin sepadan dengan usaha dan tekatnya.

“Latihan keras banget, saya sampai izin gak sekolah empat hari waktu itu jadi saya setiap hari latihan. Walaupun waktu singkat tapi saya berusaha maksimal untuk yang terbaik,” kata Niswah Qonitah.

Konsultan Pengembangan UMKM BI Kaltim Farizal Nova Arvianto. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

Sementara, Konsultan Pengembangan UMKM Bank Indonesia (BI) Kalimantan Timur (Kaltim) Fariszal Nova Arvianto mengatakan bahwa lomba membatik ini merupakan ajang kompetisi yang rutin digelar setiap tahunnya setiap event Kaltim Paradise of the East.

“Dari lomba membatik ini kita ingin melestarikan wasta Kaltim kita ingin para peserta dari kalangan pelajar ini bisa lebih peduli dan mengenalkan batik,” ujarnya.

Event ini juga menjadi wadah bagi para pelajar untuk mengekspresikan dan menuangkan skill yang ada.

“Mungkin di sekolah ada pembelajaran terkait dengan batik, dilomba ini mereka bisa menuangkannya,”katanya.

Adapun dalam lomba membatik ini diikuti oleh 83 peserta mulai dari jenjang SMP hingga SMA/SMK dari Kota Samarinda, Bontang, Kabupaten Kutai Kartanegara, dan Kutai Timur. Dengan total hadiah juara 1 Rp3 juta, juara 2 Rp2,5 juta, juara 3 Rp2 juta dan juara harapan 1 Rp1,5 juta, harapan 2 Rp1 juta.

“Penilaiannya dari kreativitas, kerapian, kesusuaian tema, filosofi yang dibawa, ketepatan waktu dan bentuk batik yang dihasilkan,” demikian Fariszal Nova Arvianto.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Intoniswan.

Tag: