ODGJ di Nunukan Aniaya Ibunya Hingga Masuk Rumah Sakit

 

Petugas Satpol PP Nunukan mengamankan ODGJ, Rahman untuk dibawa ke Puskesmas mendapatkan suntikan dan obat penenang (Foto : DSP3A Nunukan/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Diduga kehabisan obat penenang gangguan jiwa, Rahman seorang laki-laki warga Ujang Dewa RT 02, Kecamatan Nunukan Selatan, menganiaya ibu kandungnya berusia 69 tahun hingga harus dirawat di  rumah sakit umum daerah.

“Tadi pagi pelaku sudah dijemput Satpol PP Nunukan untuk dibawa ke Puskesmas Nunukan Selatan guna mendapatkan suntikan dan obat,” kata Kabid Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Nunukan, Parmedy, pada Niaga.Asia, Selasa (11/11/2025).

Parmedy menerangkan, laki-laki bernama Rahman (31) telah mengalami gangguan jiwa dan menjadi pasien tetap Puskesmas Nunukan Selatan, yang setiap bulan mendapatkan suntikan serta obat penenang.

Kambuhnya penyakit gangguan kejiwaan Rahman diduga akibat pihak keluarga yang kurang memperhatikan perawatan rutin dan pengecekan kesehatan rutin ke Puskesmas Nunukan.

“Saya tidak tahu pasti apakah stok obat Rahman yang habis atau stok obat di Puskesmas yang malah kehabisan,” tuturnya.

Rahman sehari-harinya tinggal bertiga dengan ibunya dan tantenya yang sama-sama berusia lanjut. Keluarga ini hanya mengandalkan upah dari bekerja sebagai pengikat rumput laut di salah satu pengusaha budidaya rumput laut.

Karena terkendala usia, keduanya tidak maksimal dalam bekerja, bahkan terkadang kedua wanita itu hanya memperoleh 3 atau 4 bentang ikat rumput laut dalam seharinya.

“Upah mengikat rumput laut 1 bentang tali sekitar Rp 10.000, kalau dapat 3 bentang tali ya paling Rp 30.000 uang dibawa pulang,” ungkap Parmedy.

Perlakuan kasar Rahman terhadap ibunya kemungkinan disebabkan dua hal, yaitu keinginannya tidak dapat dipenuhi orangtuanya, atau kehabisan obat yang membuat pikirannya terganggu.

Persoalan pada Rahman kerap pula terjadi di sejumlah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Nunukan, Mereka kerap mengganggu bahkan membuat keonaran di lingkungan masyarakat, namun semuanya dapat diselesaikan dengan pemberian suntikan dan obat.

“Rahman sudah 2 kali menganiaya ibunya, yang pertama Rahman memukul kedua mata ibunya sampai lebam hingga dibawa ke rumah sakit,” sebutnya.

Perlakuan kasar Rahman kepada ibunya selalu mengundang keprihatinan warga setempat yang biasanya langsung melaporkan kejadian ke Satpol PP ataupun DSP3A Nunukan.

Begitu pula saat kejadian penganiayaan kemarin malam, sebagian warga yang belum tidur mendengar teriakan segera membawa ibu Rahman ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan.

“Pagi harinya Rahman dijemput Satpol PP, kemudian dibawa ke Puskesmas untuk disuntik, sekarang sudah normal lagi dikembalikan ke rumahnya. Untuk ibunya masih dirawat,” jelas Parmedy.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan

Tag: