
SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Kesadaran masyarakat Indonesia soal pentingnya deteksi dini penyakit terus meningkat dari tahun ke tahun. Sepanjang 2025, sudah 52 juta orang mengikuti program cek kesehatan gratis (CKG). Hal ini menunjukan bahwa masyarakat Indonesia khususnya Kaltim, saat ini lebih peduli dengan kesehatannya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin diwakilkan Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji menerangkan, dalam momentum Hari Kesehatan Nasional ke-61, pelayanan kesehatan tidak hanya sekedar mengobati orang sakit, melainkan saat ini pemerintah berupa bagaimana kesehatan masyarakat tetap terjaga.
“Tranformasi kesehatan ini harus tetap kita gaungkan, agar dapat memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat dengan akses yang mudah dan biaya terjangkau,” kata Budi, di Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada Samarinda, Rabu 12 November 2025.
Lebih lanjut, Seno menyebutkan dalam kurun waktu satu tahun, tiga program terbaik Presiden RI Prabowo Subianto di sektor kesehatan, telah menunjukkan hasil signifikan.
Sebanyak 52 juta warga menyadari pentingnya deteksi penyakit sejak dini, dengan melakukan CKG di masing-masing Puskesmas maupun rumah sakit yang ada di daerah.
“Kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan program CKG ini, berdampak pada peningkatan skrining Tuberkulosis hingga menjangkau lebih dari 20 juta orang,” ujar Seno.
Selain deteksi dini, pemerintah juga terus berupaya melakukan pemerataan kualitas kesehatan. Pembangunan serta peningkatan rumah sakit umum daerah (RSUD) terus dilakukan dan berjalan sesuai target.
Pada tahun 2025, 32 dari 66 lokus peningkatan RSUD telah terlaksana. Pemerintah juga telah mempercepat layanan rumah sakit rujukan di 514 kabupaten/kota seluruh provinsi, melalui program pengampuan penyakit prioritas utama yakni kanker, jantung, stroke dan urenofrologi.
“Saat ini 29 provinsi sudah bisa melakukan bedah jantung terbuka,” ujarnya.
Seno juga menyampaikan, 8.349 Puskesmas telah menerapkan layanan primer. Upaya ini berdampak signifikan pada penurunan stunting secara nasional yang kini berada di angka 19,8 persen.
Porsi asuransi dalam belanja kesehatan nasional juga menunjukkan tren positif. Pada tahun 2024, asuransi kesehatan menyumbang 36,3 persen dari total belanja kesehatan. Kontribusi ini terdiri dari 30,9 persen dari Asuransi Kesehatan Sosial (JKN) dan 5,4 persen dari asuransi swasta.
“Daerah diharapkan dapat bekerja semaksimal mungkin untuk mewujudkan generasi sehat yang menjadi pondasi bangsa ke depannya,” demikian Seno Aji.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi
Tag: KesehatanPemeriksaan Kesehatan GratisSeno Aji