Program UMKM Bisa Ekspor Fasilitasi 1.049 UMKM dengan Total Nilai Transaksi Rp2,17 Triliun

Menteri Perdagangan Budi Santoso (Busan) saat mengunjungi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Namira Ecoprint  saat mengunjungi UMKM Namira Ecoprint di Surabaya, Kamis (13/11/2025). (Foto Kemendag/Niaga.Asia) 

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Sepanjang Januari–Oktober 2025, program UMKM Bisa Ekspor telah memfasilitasi sebanyak 1.049 UMKM, dengan total nilai transaksi mencapaiUSD 130,17 juta atau setara Rp2,17 triliun.

“Transaksi sebesar ini menunjukkan bahwa produk UMKM Indonesia diminati pasar global. Namun, yang perlu dijaga adalah konsistensi kualitas. Kualitas harus dijaga agar kepercayaanbuyertidak hilang,” tegas Menteri Perdagangan Budi Santoso (Busan) mengunjungi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Namira Ecoprint  saat mengunjungi UMKM Namira Ecoprint di Surabaya, Kamis (13/11/2025).

Mendag Busan menyampaikan Kemendag memiliki program UMKM BISA Ekspor untuk mendorong pelaku UMKM tembus ekspor melalui kegiatan pitching dan business matching dengan calon buyer internasional melalui fasilitasi 46 perwakilan perdagangan Indonesia yang ada di 33 negara.

”Perwakilan dagang kita di luar negeri berfungsi sebagai marketing bagi seluruh eksportir Indonesia, termasuk UMKM. Mereka membantu mempertemukan UMKM dengan calonbuyer di luar negeri. Prosesnya mudah, bisa dilakukan secaradaring, bahkan tanpa perlu bertemu langsung dengan buyer,” ungkap Mendag Busan.

Selain memperluas pasar ekspor, Kemendag juga mendorong peningkatan akses pasar dalam negeri bagi UMKM melalui beragam program, antara lain program kemitraan dengan pengusaha ritel dalam negeri, toko serba ada (department store), fasilitasi pameran dagang dalam dan luar negeri, dan berbagai kegiatan promosi lainnya.

“Di dalam negeri, kami memiliki program agar produk UMKM bisa masuk ke ritel modern dan department store. Produk milik Namira Ecoprint sangat potensial untuk masuk ke pasar tersebut. Kami bekerja sama dengan mitra ritel, seperti MAP, kita akan bantu business matchingdan kurasi produk. Syaratnya tentu produknya harus memiliki kualitas yang baik,” jelas Mendag Busan.

Sementara itu, pemilik Namira Ecoprint Didik Edy Susilo, mengapresiasi langkah Kemendag yang terus mendorong perluasan ekspor produk UMKM. Menurutnya, pelaku UMKM membutuhkan dukungan nyata pemerintah agar dapat bersaing di pasar global.

“Tadi Pak Mendag menyampaikan rencana-rencana ekspor ke depan. Ini yang kita tunggu-tunggukarena kalau UMKMdiminta untuk berjalan sendiri melakukan ekspor itu agak berat. Oleh karena itu, kami memerlukan pendampingan dari Kemendag untukmemberikan jalan dan akses, insyaallah UMKMakan lebih lancar dan tidak berat melakukan ekspor ke luar negeri,” ujar Didik.

Sumber: Siaran Pers Kemendag | Editor: Intoniswan

Tag: