Dispar Kaltim Bidik Kenaikan Wisatawan Mancanegara Lewat Pasar Brunei dan Kazakhstan

Sekretaris Dispar Kaltim Restiawan Baihaqi. (Niaga.Asia/Lydia Apriliani)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Dinas Pariwisata (Dispar) Kalimantan Timur (Kaltim) optimistis kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) akan meningkat pada tahun 2026. Optimisme ini muncul seiring terbukanya pasar baru dari Brunei Darussalam serta peluang besar dari Kazakhstan.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Dispar Kaltim Restiawan Baihaqi pada Sabtu (15/11), disela-sela kesibukannya setelah bersepeda mengikuti Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 di Gelora Kadrie Oening, Kota Samarinda.

Menurutnya, kehadiran penerbangan langsung Royal Brunei dari Bandar Seri Begawan ke Balikpapan menjadi momentum penting bagi sektor pariwisata Kaltim untuk meningkatkan arus kunjungan wisman secara lebih stabil dan terukur.

Tak hanya itu, langkah yang diambil ini sejalan dengan arah pembangunan pariwisata Kaltim di bawah kepemimpinan Rudy-Seno yang menetapkan pariwisata sebagai salah satu sektor prioritas.

“Kaltim memiliki peluang lebih besar menarik wisatawan tidak hanya dari Brunei, tetapi juga dari negara-negara lainnya yang menjadikan Brunei sebagai hub transit,” ujarnya.

Penerbangan Royal Brunei katanya, kini mulai membawa paket-paket wisata kecil berisi 10 hingga 20 orang. Jumlah itu diyakininya akan meningkat seiring kesiapan Kaltim dalam menyediakan paket wisata yang lebih beragam dan terstruktur.

“Kalau persiapan kita matang, mereka bisa bawa lebih banyak. Apalagi Royal Brunei itu juga menghubungkan wisatawan dari China. Ini yang kita coba tarik,” jelasnya.

Ia menegaskan, potensi ekonomi yang muncul dari peningkatan kunjungan wisman sangat besar. Setiap wisatawan yang datang katanya, secara langsung menggerakkan perputaran uang di daerah.

“Oh jelaslah, kalau banyak wisman datang, mereka pasti mengeluarkan uang. Paling tidak bisa stay 2–3 hari di Kaltim. Itu masuk untuk UMKM, hotel, dan sektor pendukung lainnya. Bergerak semua nanti seperti itu,” terangnya.

Untuk memperkuat pasar Brunei, Dispar akan menggelar pertemuan khusus dengan otoritas pariwisata Brunei di akhir bulan November. Salah satu hasilnya, Brunei akan mengirimkan sekitar 5–10 agen travel pada akhir Desember untuk mengikuti Familiarization Trip (Fam Trip).

“Nanti mereka bisa lihat langsung mana saja destinasi wisata Kaltim yang bisa ditawarkan,” paparnya.

Destinasi yang disiapkan utamanya di Kota Balikpapan (Samboja Lodge, Gua Tapak, Like View), Samarinda (wisata budaya dan susur Sungai Mahakam), Kukar (Desa Pela sebagai bagian dari program JosPoll, dengan ikon utama pesut Mahakam).

Selain Brunei, Dispar Kaltim juga tengah menjajaki pasar Kazakhstan yang disebut memiliki minat kuat terhadap destinasi alam tropis. Mulai awal tahun depan, pemerintah bahkan ingin memasukkan Kaltim sebagai bagian dari paket perjalanan mereka.

Rencana jalurnya, lanjut dia, cukup sederhana, dari Bali, kemudian ke Kaltim, lalu kembali ke negara asal lewat Jakarta. Skema itu diyakini Baihaqi, efektif menarik turis asing sembari memanfaatkan jalur penerbangan yang sudah tersedia.

“Nanti awal Desember kami ada pertemuan online dengan Kazakhstan. Karena wisatawan mereka itu semua ke Bali. Nah, kita mau tarik supaya setelah dari Bali, masa tinggalnya itu ditambah 5 hari untuk ke Kaltim,” tuturnya.

Ketika ditanya apa yang ditawarkan Kaltim hingga yakin bakal menarik minat Kazakhstan, Baihaqi pun menegaskan bahwa keunggulan pariwisata Kaltim terletak pada kekayaan alamnya.

“Kaltim itu ecotourism. Kazakhstan itu negara yang nggak punya laut, danau, hutan. Jadi mereka senang alam. Selama ini mereka hanya ke Bali, NTB. Makanya sekarang coba kita tarik ke sini,” katanya.

Destinasi yang ditawarkan cukup beragam, mulai dari menyusuri kawasan di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang menjadi magnet wisata baru, hingga situs-situs wisata alam lain di sekitarnya seperti Gua Tapak, serta berbagai paket ecotourism yang sudah disusun agen perjalanan.

Jika wisatawan memiliki waktu lebih panjang, mereka akan diarahkan ke Samarinda untuk menikmati budaya lokal seperti Desa Budaya Pampang, serta ke Kutai Kartanegara (Kukar) yang memiliki sejumlah potensi wisata alam seperti Desa Pela.

“Harga tiket pesawat sekarang juga lumayan terjangkau ya, enggak ada sampai Rp1,8 juta. Ada Rp1,4 juta, Rp1,2 juta. Hal ini mendukung upaya kita meningkatkan wisman di Kaltim. Apalagi orang luar negeri juga ingin lihat IKN. Bukan kita saja. Mereka ingin tahu seperti apa perkembangan forest city ke depan,” tegasnya.

Pada dasarnya, Baihaqi juga mengungkapkan bahwa Dispar Kaltim memfasilitasi seluruh peluang yang bisa menarik wisatawan mancanegara.

“Posisinya kita itu memfasilitasi semuanya, bukan hanya Brunei saja. Tapi yang sekarang realistis dan bisa kita coba tarik adalah Brunei dan Kazakhstan,” tutupnya.

Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | Advertorial Diskominfo Kaltim

Tag: