Dua Widyaiswara BPSDM Kaltim Perdalam Marketing Sektor Publik Di LAN Jakarta

Widyaiswara Ahli Utama, Mohammad Jauhar Efendi dan Zuhriah, Widyaiswara Ahli Madya dari BPSDM Kaltim mengikuti pelatihan Marketing Sektor Publik Angkatan I yang diselenggarakan Direktorat Pembelajaran Teknis dan Fungsional Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia, bekerjasama dengan MarkPlus Incorporation dari tanggal 12-13 November di Gedung Graha Wisesa, LAN, Jakarta. (Foto Dok Misbah/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Widyaiswara Ahli Utama, Mohammad Jauhar Efendi dan Zuhriah, Widyaiswara Ahli Madya dari BPSDM Kaltim mengikuti pelatihan Marketing Sektor Publik Angkatan I yang diselenggarakan Direktorat Pembelajaran Teknis dan Fungsional Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia, bekerjasama dengan MarkPlus Incorporation dari tanggal 12-13 November di Gedung Graha Wisesa, LAN, Jakarta.

Peserta pelatihan sangat terbatas, yaitu sebanyak 15 orang. Mereka berasal dari Lembaga Administrasi Negara, Kementerian Keuangan, Kementerian Hukum, Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal, Pemprov DKI Jakarta, Pemkab Batang, BKPSDM Kota Pontianak dan BPSDM Kaltim.

“Selama dua hari para peserta memderdalam tentang Pengantar dan Analisis Lanskap Bisnis; Teori dan Strategi Public Sector Marketing; Praktik Pablic Sector Marketing; Marketing Tactic (Identifikasi Stakeholders); Marketing Plan Instansi Publik (Branding, Kanal, dan Media); Membangun Konten Efektif untuk Pemasaran di Sektor Publik; Strategi Komunikasi yang Efektif; Monitoring dan Evaluasi Program Komunikasi Publik; Menyusun Dokumen Perencanaan Pemasaran dan Komunikasi Publik,” kata Jauhar.

Para narasumber baik dari LAN maupun MarkPlus yang memberikan materi pembelajaran antara lain Rusma Dwiyana, Marthani, Rizky, Michel, Sarinah Dewi, Niken Hapsari. Mereka memang memiliki kompetensi di bidang masing, sehingga pelatihan berjalan dengan sangat menyenangkan.

Pada akhir pembelajaran, peserta dibagi dalam 9 kelompok untuk diunggah di LMS yang dimiliki oleh LAN-RI. Selanjutnya masing-masing kelompok diminta untuk melakukan presentasi dan umpan balik. Setelah semua agenda tersebut, diakhiri dengan Review Program dan Tindak Lanjut Program Pelatihan.

Jauhar Efendi sebagai salah satu peserta pelatihan, melaporkan, bahwa kegiatan pelatihan dikemas sedemikian rupa, sehingga peserta tidak bosan dan terus menyimak materi pelatihan, di mana dua orang narasumber yang berasal dari MarkPlus dan dari LAN duduk bersama dalam bentuk TalkShow.

“Konsep ini cukup menarik, karena memadukan dua narasumber yang berasal dari latar belakang berbeda, yaitu dari PNS dan dari Sektor Swasta. Kolab atau kolaborasi ini dipandu oleh Staf MarkPlus,” ujarnya.

TalkShow ini berlangsung dua sesi. Tentu juga disediakan waktu pendalaman, berupa tanya jawab dengan peserta untuk menggali lebih dalam tentang materi yang telah disediakan.

Sebelum acara penutupan, Panitia penyelenggara mengumumkan dua orang peserta teraktif, satu di antaranya adalah Jauhar Efendi, yang juga sekaligus  didaulat oleh Panitia Penyelenggara untuk menyampaikan kesan dan pesan serta harapan terkait kegiatan pelatihan. Jauhar memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada Panitia Penyelenggara dan kepada para narasumber, baik dari LAN maupun dari MarkPlus.

”Moga pelatihan praktis semacam ini bisa diselenggarakan lebih intensif lagi di masa-masa yang akan datang,” pungkas Jauhar.

Sedangkan tugas akhir dari Kelompok VI (BPSDM Kaltim), berjumlah 2 orang, yaitu Zuhriah dan Jauhar Efendi, mengangkat tema ”Kemitraan Strategi Sinergi Kompetensi BPSDM Kaltim”. Zuhriah, sebagai penyaji pada Tinjauan positioning dan differensiasi brand, menyatakan bahwa ”proyek ini memposisikan BPSDM Kaltim sebagai simpul utama kolaborasi strategis yang menyatukan pemerintah daerah dengan akademisi/praktisi dengan tenaga ahli non-ASN”.

Lebih lanjut, dikatakan bahwa yang menjadi diferensiasi atau pembeda adalah ”fokus pada pergeseran dari pelatihan yang digerakkan oleh supply (ketersediaan internal) menjadi pelatihan yang digerakkan oleh demand (kebutuhan nyata di lapangan).

Penulis : Intoniswan | Editor: Intoniswan | Adv Diskominfo Kaltim

Tag: