
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Akumulasi produksi Minyak dan Gas Bumi pada Semester I 2025 mencapai rata-rata 111,9% di atas target. Khusus batubara, realisasi produksi hingga Semester I 2025 baru 357,60 juta ton, atau 48,34% dari targe tahun 2025 sebesar 739,67 juta ton.
Produksi minyak bumi pada bulan Juni 2025 mencapai 608,1 MBOPD / 100,5% dari target dengan rata-rata produksi Semester I 2025 mencapai 602,4 MBOPD / 99,5% dari target. Sedangkan produksi gas bumi pada bulan Juni 2025 mencapai 1.146,4 MBOEPD / 114% dari target dengan rata-rata produksi pada Semester I 2025 mencapai 1.199,7 MBOEPD / 119% dari target.
Pemanfaatan gas bumi hingga Semester I totalnya 5.598 BBTUD dengan rincian 31% atau 1.721 BBTUD diekspor dan untuk kebutuhan domestik (dalam negeri) 69% atau 3.877 BBUTD. Pengunaan gas bumi dalam negeri sebesar 3.877 BBUTD terbagi jadi dua, yakni untuk hilirisasi (industri dan pupuk) sebesar 2.110 BBUTD dan domestik lainnya 1.767 BBUTD.
“Kebutuhan domestik lainnya ini yaitu BBG, Jargas, peningkatan produksi migas, ketenagalistrikan, LNG, dan LPG,” ungkap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia dalam laporan Semester II Capain Kinerja Kementerian ESDM.
Kemudian, kapasitas terpasang pembangkit listrik Semester I 2025 mencapai 105 GW (gigawatt), naik dibandingkan tahun 2024 yang baru 100,6 GW, atau terdapat peningkatan kapasitas terpasang sebesar 4,4 GW.
Bahlil juga melaporkan bahwa, penambahan kapasitas terpasang EBT pada Semester I 2025 sebesar 876,5 MW, atau naik 15% dibandingkan penambahan kapasitas EBT untuk keseluruhan tahun 2024. Total kapasitas terpasang EBT Semester I 2025 setara 14,5% dari total pembangkit nasional.
“Realisasi konsumsi listrik per kapita telah mencapai 1.448 kWh atau 98,9% dari target 1.464 kWh,” ujarnya.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan
Tag: Migas