Indonesia Dorong Kerja Sama ASEAN-CPTPP Tingkatkan Perdagangan yang Inklusif dan Berkelanjutan

Wamendag RI, Dyah Roro Esti menghadiri CPTPP–ASEAN Trade and Investment Dialogue yang digelar secara virtual di Kantor Kementerian Perdagangan, Kamis (20/11/2025). (Foto Kemendag/Niaga.Asia)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Indonesiasecara konsisten mengupayakan perdagangan yang inklusif dan berkelanjutanmelalui berbagai kebijakan dan kegiatan, salah satunya melalui Forum Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership(CPTPP)-ASEAN Trade and Investment Dialogue yang dilaksanakan secara daring, hari ini, Kamis (20/11).

“Pertemuan ini menjadi langkah awal memperkuat komunikasi dan kerja sama antara negara-negara anggota ASEAN dan CPTPP guna mendorong keterbukaan, daya saing, ketahanan, dan keberlanjutan ekonomi kawasan. Para Menteri Anggota ASEAN dan CPTPP menyepakati CPTPP-ASEAN Trade and Investment Dialogue Joint Ministerial Statement, yang membuka ruang bagi pertukaran pandangan dan penjajakan peluang kerja sama dalam perdagangan dan investasi,” jelas Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti Widya Putri.

Pertemuan turut membahas tantangan perdagangan global yang terjadi saat ini, termasuk dukungan sistem perdagangan multilateral yang terbuka dan berbasis aturan.

Wamendag Roro menyampaikan,Indonesia menyambut baik kesempatan berharga untuk memperdalam kerja sama antaranegara anggota CPTPP dan ASEAN dalam kondisi perdagangan global yang menghadapi ketidakpastian.

Menjelang Konferensi Tingkat Menteri WTO ke-14, Indonesia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk menegaskan kembali komitmen kuatnya terhadap sistem perdagangan multilateral yang terbuka, inklusif, dan berbasis aturan denganWorld Trade Organization(WTO).

“Kamiyakin ASEAN dan CPTPP dapat bekerja sama membentuk koalisi yang konstruktif guna mendukung peningkatan fungsi konsultatif WTO dan memperbaiki mekanisme pengambilan keputusan. Indonesia juga meyakini bahwa mempertahankan sistem penyelesaian sengketadua tingkatmerupakan prioritas utama dalam menjamin keamanan dan perkiraansistem perdagangan multilateral berbasis aturan,”  terangnya.

Indonesia merekomendasikan agar ASEAN dan CPTPP menyediakan ruang dialog yang inklusif dan menjajaki tiga bidang kerja sama prioritas, yaitu fasilitasi perdagangan dan investasi melalui prosedur perbatasan yang lebih sederhana, peningkatan koherensi regulasi, dan pengaturan perdagangan digital yang saling terhubung.

Wamendag Roro juga menekankan upaya pemberdayaan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk berpartisipasi dalam rantai nilai regional yang didukung oleh perangkat digital, kesiapan ekspor, dan pengembangan kapasitasuntuk mengeksplorasi pasar baru. Terakhir, kerja sama dapat dilakukan dengan memajukan perdagangan berkelanjutan, termasuk pertukaran pendekatan terhadap standar hijau dan kebijakan transisi tanpa hambatan.

“Keterlibatan yang lebih erat antara ASEAN dan CPTPP akan memperkuat stabilitas dan daya saing ekonomi global, sekaligus mendukung tujuan bersama untuk lingkungan perdagangan regional yang tangguh, berkelanjutan, berorientasi masa depan, dan pertumbuhan yang berwawasan ke depan,” tutup Wamendag Roro.

Sumber: Siaran Pers Kemendag | Editor: Intoniswan

Tag: