
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Anggota Komisi II DPRD Shemmy Permata Sari menyampaikan dukungannya atas inisiasi rencana pemerintah daerah untuk mengembangkan proyek hilirisasi hasil perikanan berupa pengalengan ikan di Kaltim.
Inisiatif itu dinilai menjadi strategi untuk meningkatkan nilai tambah produk perikanan, sekaligus menjamin stabilitas dan kepastian pendapatan tetap bagi seluruh nelayan di Kaltim.
Shemmy menyoroti bahwa proyek industrialisasi ini tidak hanya sekedar menghadirkan pabrik-pabrik industri baru yang menguntungkan salah satu pihak, melainkan upaya konkret untuk membendung kerugian nelayan akibat fluktuasi harga tangkapan dan keterbatasan daya serap pasar.
Selain itu, proyek usaha pengalengan ikan ini juga berdampak terhadap penambahan lapangan kerja baru, dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah.
“Tentunya sebagai anggota DPRD mendukung pengembangan industri yang ada di Kaltim,” kata Shemmy kepada niaga.asia, Selasa 25 November 2025.
Dengan mengolah sumber daya mentah menjadi produk jadi atau setengah jadi, maka dapat meningkatkan pendapatan daerah, memperkuat daya saing industri, dan mewujudkan perekonomi yang lebih stabil.
Secara khusus, Politisi Golkar itu melihat salah satu daerah yang berpotensi sebagai lokasi strategis pembangunan industri pengalengan ikan yakni kota Bontang. Kota ini terkenal dengan melimpahnya produk perikanan dan budidaya ikan, sebagai salah satu mata pencarian masyarakat setempat.
Apabila pengalengan ikan ini dapat terwujud, maka dapat memperkuat perekonomian masyarakar lokal, dengan fokus optimalisasi fasilitas yang sudah tersedia di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau.
Dengan hadirnya pabrik pengalengan ikan ini, ke depan juga akan berdampak pada stabilitas harga ikan di tingkat nelayan, yang sering anjlok saat musim panen raya, sekaligus menyerap seluruh hasil tangkapan yang melimpah, sehingga hasil jerih payah nelayan tidak terbuang percuma.
Selain itu, inisiatif ini diharapkan mampu menarik investasi maritim yang lebih besar ke Kaltim. Namun demikian, upaya menghadirkan pengalengan ikan ini tentu perlu melibatkan kolaborasi semua pihak yakni pemerintah, koperasi nelayan, dan investor swasta, sehingga bisa merealisasikn rencana pabrik pengalengan ikan itu dalam waktu dekat.
“Selain itu, bisa juga menciptakan lapangan kerja lokal, dan menstabilkan pendapatan nelayan. Sehingga mereka memiliki kepastian harga maupun penjualan,” demikian Shemmy Permata Sari
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi | Advertorial DPRD Kaltim
Tag: DPRD KaltimIndustriPerikanan