
BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Job Market Fair 2025 yang digelar Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Balikpapan pada 26-27 November di Balikpapan Trade Center (BTC) dipadati 1.121 pencari kerja. Sedangkan permasalahan yang mengemuka adalah pencari kerja menginginkan gaji di atas yang dipatok perusahaan bagi pekerja pemula.
Berdasarkan data yang diperoleh Niaga.Asia hingga pukul 14.12 Wita, Rabu (26/11/2025) kegiatan ini diikuti oleh 44 perusahaan yang membuka 785 lowongan dari 48 jabatan berbeda. Sementara itu, jumlah pendaftar melalui link online mencapai 1.121 orang, dan lebih dari 600 peserta hadir langsung di lokasi pada hari pertama.
Meski minat masyarakat tinggi, sejumlah perusahaan mengungkapkan masih menemukan ketidaksesuaian antara kebutuhan industri dan kompetensi pencari kerja. Mismatch ini muncul baik pada aspek keterampilan, pengalaman kerja, maupun tingginya ekspektasi gaji pelamar di beberapa sektor.
Klinik Utama Mirabell, salah satu peserta job fair mengaku masih membutuhkan dua tenaga perawat. HR perusahaan, Vita, menyebutkan bahwa kebutuhan utama adalah lulusan keperawatan yang siap bekerja dan memiliki motivasi tinggi. Namun demikian, ia menilai proses pencarian kandidat tidak selalu berjalan mulus.
“Calon pelamar banyak, tapi beberapa kandidat meminta gaji yang terlalu tinggi sehingga sulit menyesuaikan dengan standar perusahaan,” ujarnya.
Ia menegaskan persoalan bukan terletak pada ketersediaan pelamar, tetapi pada kecocokan antara ekspektasi kandidat dan kebijakan perusahaan.
PT Eka Dharma Jaya Sakti, dealer resmi Volvo Truck, misalnya membuka 12 lowongan di sejumlah bidang. Meski kebutuhan mekanik tinggi dalam beberapa bulan terakhir, sebagian posisi mulai terpenuhi pada pelaksanaan job fair sebelumnya.
Perwakilan perusahaan, Ari Rizky, mengungkapkan bahwa tingkat kehadiran pelamar pada tahapan seleksi masih rendah dan banyak kandidat tidak lolos tahap psikotes.
“Kami panggil 100 orang, tapi yang datang kadang hanya sekitar 40. Setelah tes, banyak juga yang tidak memenuhi nilai psikotes,” sebut Ari.
Ia pun mengungkapkan, dari 12 posisi yang dibuka, 11 posisi terbuka untuk fresh graduate, sementara satu posisi memerlukan pengalaman.
Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kerja Disnaker Balikpapan, Yudiarso, menyebutkan bahwa tingkat serapan pada job fair sebelumnya mencapai hampir 90 persen. Kendati begitu, sebagian posisi tetap tidak terisi akibat ketidaksesuaian antara kualifikasi pelamar dan kebutuhan perusahaan.
“Yang tidak terserap itu karena tidak pas dengan kriteria perusahaan, seperti kurang pengalaman atau batas usia,” jelasnya.
Yudiarso menegaskan bahwa mismatch kompetensi merupakan persoalan yang membutuhkan penyesuaian antara dunia industri dan pendidikan. Disnaker berperan sebagai penghubung, sementara peningkatan keterampilan dilakukan melalui pelatihan dan sertifikasi teknis.
Di akhir wawancara, ia menegaskan harapan agar seluruh posisi dapat terisi dalam dua hari pelaksanaan.
‘Kami berharap semua lowongan bisa terisi. Tugas kami adalah mempertemukan industri dengan pencari kerja, dan kami ingin peluang ini dimanfaatkan sebaik mungkin oleh masyarakat” pungkasnya.
Penulis : Putri | Editor : Intoniswan
Tag: Bursa KerjaJob fair