Bulog Jamin Pasokan Beras Kaltim–Kaltara Hingga Awal 2026 Layak Konsumsi

Bulog mengecek beras di salah satu gudang penyimpanan sebagai bagian dari upaya menjaga kelancaran distribusi pangan hingga awal 2026. (niaga.asia/Heri)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA — Menjelang pergantian tahun, Perum Bulog Kantor Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara menegaskan suplai beras untuk dua provinsi tersebut berada pada kondisi sangat stabil.

Kepala Bulog Kaltimra, Musazdin Said, memastikan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi hingga awal 2026, berkat cadangan yang masih sangat memadai.

Secara nasional, Cadangan Beras Pemerintah (CBP) hingga akhir November 2025 tercatat mencapai sekitar 3,8 juta ton. Jumlah itu dinilai lebih dari cukup untuk menjamin ketersediaan pangan menjelang masa pengadaan pada Maret mendatang.

Untuk wilayah Kaltim dan Kaltara sendiri, Bulog masih mengamankan sekitar 30 ribu ton stok yang siap didistribusikan.

“Dengan kapasitas yang ada, pasokan beras di Kaltim–Kaltara tetap terkendali. Masyarakat tidak perlu khawatir,” kata Musazdin, Kamis 27 November 2025.

Bulog juga memastikan seluruh stok dalam kondisi layak konsumsi, tersimpan dengan standar kualitas tinggi, dan bebas dari hama. Karena itu, Bulog menegaskan tidak memerlukan tambahan impor untuk memperkuat persediaan di dua provinsi tersebut.

Saat ini Bulog Kaltimra mengoperasikan 18 unit gudang yang tersebar di 8 kompleks pergudangan. Fasilitas itu menjadi pusat distribusi hingga wilayah-wilayah terpencil, seperti Mahakam Ulu dan Malinau.

Koordinasi rutin dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota juga terus dilakukan untuk memantau dinamika kebutuhan harian.

“Kolaborasi dengan pemerintah daerah membantu memastikan penyaluran tetap tepat waktu, dan mengikuti kebutuhan di lapangan,” jelasnya.

Selain itu, Bulog terus menyalurkan beras melalui Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Program ini menjadi instrumen untuk menjaga ketersediaan pasokan, sekaligus menahan gejolak harga beras di masyarakat.

Musazdin menyebutkan bahwa masyarakat masih dapat memperoleh beras SPHP dengan mudah dan harga yang tetap terjangkau.

“Kami ingin memastikan ketahanan pangan terjaga lewat stok yang kuat dan mekanisme distribusi yang berjalan konsisten,” tegasnya.

Musazdin juga mengajak masyarakat tetap percaya pada langkah pemerintah, dalam mengamankan kebutuhan pangan pokok.

“Ketahanan pangan tumbuh dari kepercayaan dan komitmen bersama. Setiap butir beras yang tersalurkan adalah upaya menghadirkan rasa tenang bagi masyarakat,” demikian Musazdin.

Penulis: Heri | Editor: Saud Rosadi

Tag: